TRIBUNNEWS.COM - "Uang tidak bisa membeli kebahagiaan dan kreativitas. Tapi, kebahagiaan dan kreativitas jika digabungkan bisa menjadi uang."
Kata-kata motivasi itu mungkin menggambarkan kisah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Kota Solo, Jawa Tengah.
Dengan ketekunan dan kreativitas, limbah yang sudah tidak terpakai bisa menjadi pundi-pundi rupiah.
Kristanti Nareswari (37), mampu mengolah limbah koran bekas menjadi barang-barang unik dan bernilai jual.
Koran bekas 'disulap' menjadi tas, keranjang, vas, tempat tisu, kalung, hingga jepit rambut.
Kerajinan tangan atau handicraft ini diberi nama Setyo Handmade.
Setyo Handmade menjadi UMKM binaan BRI sejak 2018 bersama Rumah Kreatif BUMN, yang sekarang bernama Rumah BUMN Solo.
Baca juga: BRI Dampingi Batik Tulis Giri Wastra Pura Karanganyar Berkembang, Nguri-uri Budaya Warisan Leluhur
Awalnya, ia merasa tergerak melihat tumpukan surat kabar langganan yang mulai menggunung di dalam rumah.
Nares merasa sayang, tumpukan koran itu bila dijual hanya laku Rp 3.000 per kilogram.
"Kalau dibuat jadi produk-produk seperti ini kan lumayan. Awalnya dulu buat untuk dipakai sendiri, terus banyak yang tanya, lama-lama jadi peluang usaha," ungkapnya kepada Tribunnews.com, Sabtu (9/12/2023).
Langkah pertama pembuatan produk adalah melinting lembaran kertas koran menjadi gulungan kecil dan rapi. Kemudian lintingan dibentuk sesuai produk.
"Kalau tatakan gelas ya dibuat melingkar, kalau tas atau keranjang dianyam," ujarnya.
Langkah berikutnya ialah menjemur lalu diwarnai menggunakan cat kayu.
Dari usaha ini, Nares mendapat keuntungan jutaan rupiah per bulan.