TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Pasangan mahasiswa dan mahasiswi kepergok berbuat tindak asusila di Masjid Al-Ihsan, Puncak Jawa Gadut, Limau Manis yang berada Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, Sabtu (9/12/2023).
Pelaku laki-laki berinisial TKAH dari Fakultas Hukum dan perempuan berinisial IA dari Fakultas Ilmu Budaya.
Kasus terungkap bermula saat teman sekamar TKAH, Irfan, yang mencurigai adanya rambut perempuan di kamar mandi.
Juga kondisi kamar yang berantakan.
Setelah memergokinya, Irfan langsung melaporkannya kepada pihak pengurus masjid untuk ditindak lebih lanjut.
Diketahui, TKAH merupakan marbot di masjid tersebut.
Baca juga: Warga Medan Pergoki 2 Pria yang Berbuat Mesum di Sebuah Becak, Tak Pakai Busana saat Digerebek
Pelaku kemudian diproses dan disuruh membuat surat pernyataan.
Berdasarkan pengakuan pelaku (TKAH), mereka sudah terlibat dalam perilaku tidak senonoh tersebut sebanyak tiga kali.
Meskipun awalnya jemaah berusaha menyelesaikan permasalahan secara internal, namun karena ini bukan kejadian pertama, jemaah Masjid Al-Ihsan meminta agar pelaku membuat surat pernyataan mengakui tindakan mereka dan bersedia menghadapi konsekuensinya.
Momen saat keduanya membuat surat pernyataan dan mengakui kesalahannya di depan para jamaah kini viral di media sosial.
Adapun salah satunya yang membagikan momen itu adalah akun X @KontenBerfaedah.
Pelaku pria berinisial TKAH itu diketahui pernah menjadi marbot/garin di Masjid MNI Unand dan dikeluarkan karena kasus yang sama sementara lA diketahui saat ini tinggal di asrama Unand.
“Sepasang oknum mahasiswa Unand dipergoki warga berduaan di dalam kamar Masjid pada Sabtu (9/12/2023) kemarin.
Pelaku mengaku sudah tiga kali melakukan hal yang tak senonoh.
TKAH menyembunyikan IA dari pengawasan warga sekitar.
TKAH juga diketahui pernah menjadi marbot/garin di Masjid MNI Unand dan dikeluarkan karena kasus yang sama, sedangkan lA diketahui saat ini tinggal di asrama Unand,” isi narasi dalam cuitan itu.
Kini unggahan itu viral dan menuai beragam komentar dari warganet.
“Ngeri jaman kebolak balik. Agama bukan jaminan seseorang baik, Kelakuan seseorang yang gak merugikan/menyakiti baru dianggap baik,” tulis @nalwan_.
“Aku mendukung utk perkara tersebut ditindak sesuai aturan dan hukum yg berlaku di situ.
Semoga kedua pelaku dapat bertobat, serem juga ternyata, yang hafidz aja bisa kepleset melakukan zina, apa lagi aku yang awam ini,” tulis @mufazahd.
“Gada uang buat sewa hotel atau apart kah? BISA BISANYA LO MELAKUKAN HAL BEGITU DI TEMPAT SUCI, ya walau kamar mandi tapikan itu di masjid anjyinh,” tulis @itsalevsl.
Tanggapan Rektor
Rektor Universitas Andalas (Unand) Efa Yonnedi mengaku sangat prihatin dan ini adalah ujian bagi integritas dan komitmen Unand terhadap nilai-nilai etika jika terbukti berita itu benar.
"Unand sudah memiliki mekanisme dan prosedur yang jelas untuk menindak tindakan pelanggaran etika dan perilaku asusila," ujar Efa Yonedi, saat dihubungi, Senin (11/12/2023).
Ia menambahkan Unand sedang menyelidiki kasus tersebut secara internal oleh komite etik.
Kedua mahasiswa dan orang tua mereka juga tengah dilakukan pemeriksaan oleh Komite Etik Unand.
"Unand menegakkan disiplin mahasiswa dan menindak keras, jika terbukti melakukan perbuatan melanggar etika," kata Efa Yonnedi.
Ia menambahkan belajar dari kasus ini, Unand akan memperkuat kebijakan dan langkah pencegahan agar tidak terjadi ke depan.
"Pelatihan dan promosi nilai-nilai etika dan perilaku yang baik di dalam kampus," katanya.
Ia menegaskan, bahwa tindakan asusila di Kampus Unand akan ditangani serius dan sesuai dengan hukum.