Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNNEWS.COM - Ustaz di Purwakarta, Jawa Barat bernama Opan Sopandi (46) yang dilaporkan telah mencabuli 15 santriwati masih buron.
Opan Sopiandi telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Purwakarta dan masuk daftar pencarian orang (DPO).
Aksi pencabulan dilakukan tersangka terhadap para santriwatinya sejak2019 hingga 2023.
Para korban yang masih di bawah umur ada yang dicabuli dan dirudapaksa.
Baca juga: Pelajar SMA di Deli Serdang Jadi Korban Pencabulan Pensiunan BUMN, Korban Diancam Pelaku
Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan penetapan Opan sebagai tersangka itu setelah pihak kepolisian mengumpulkan barang bukti dan keterangan para korban.
"Terkait penanganan kasus pencabulan kepada anak di bawah umur, kami menetapkan Opan Sopandi yang oknum guru ngaji sebagai tersangka pencabulan dan persetubuhan," ujar Edwar kepada Tribunjabar.id di Mapolres Purwakarta, Minggu (17/12/2023).
Dirinya juga mengatakan, karena pelaku yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.
Edwar meminta kepada masyarakat jika melihat keberadaan pelaku untuk segera melaporkan kepihak kepolisian terdekat.
"Kami sengaja perlihatkan foto pelaku, karena pelaku sudah di tetapkan juga masuk ke DPO. Kami himbau kepada masyarakat agar segera melaporkan jika melihat atau mengetahui keberadaan pelaku dan jangan main hakim sendiri," ucapnya.
Ketika ditanya kendala apa yang dihadapi pihak kepolisian dalam penangkapan pelaku, Kapolres menyebut karena medan yang terjal, hutan dan jauh dari pemukiman.
Baca juga: Viral Video Ibu-ibu di Karawang Labrak Tukang Bakso, Dilatarbelakangi Aksi Pencabulan
"Kami meyakini jika pelaku masih ada di wilayah Kabupaten Purwakarta. Kami perlu waktu karena pertama pelaku seorang diri, kedua medannya sangat terjal, jauh dari pemukiman makanya mohon doanya agar kami bisa segera menemukan dan menangkap pelaku," ujarnya.
Sampai saat ini, lanjut dia, berdasarkan data yang sudah dilakukan pemeriksaan maupun laporan para korban, jumlah korban masih 15 orang, dan dimungkinkan akan bertambah karena aksi pelaku sudah berlangsung empat tahun.
"Sampai saat ini masih 15 orang korban, empat di setubuhi dan 11 dicabuli, namun kami masih mendalami karena khawatir ada alumnus dari pengajian itu yang menjadi korban atau yang belum melapor," katanya.