TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Kominfo, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Provinsi Kalimantan Tengah Agus Siswadi meraih Anugerah Tokoh Penyiaran dalam acara Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalimantan Tengah Award, Rabu (13/12/2023).
Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi Agus Siswadi terhadap dunia penyiaran radio dan televisi di Kalimantan Tengah.
Ditemui di ruang kerjanya, Jumat (15/12/2023), Agus mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan yang diberikan oleh KPID Kalimantan Tengah ini.
"Alhamdulillah, barangkali penghargaan ini saya dedikasikan untuk dunia penyiaran yang saat ini tidak dalam kondisi baik, di tengah perkembangan teknologi dimana banyak alternatif kanal informasi, di antaranya gempuran dari media sosial, dan media online," ucapnya.
Baca juga: Sugianto Sabran Harap Satgas Penanganan Konflik Sosial Dapat Ciptakan Situasi Nyaman di Kalteng
Diketahui, Agus Siswadi memulai debut sebagai penyiar radio pada tahun 1988 di Radio Swasta Navaria Gemilang Palangka Raya. Ia juga berkarier di bidang voice over hingga menduduki jabatan Kepala Bagian Siaran.
Di samping sebagai penyiar radio, ia aktif sebagai MC dan moderator di berbagai acara. Pada tahun 1999, Agus Siswadi mengembangkan kariernya sebagai penyiar berita dan dialog di TVRI Kalimantan Tengah, namun tetap aktif sebagai penyiar radio hingga tahun 2006.
Seiring kariernya sebagai PNS dan bertambahnya kesibukan saat itu selaku Kepala Bagian Protokol pada Biro Humas dan Protokol Sekretariat Deerah Provinsi Kalimantan Tengah, aktivitas sebagai penyiar radio dan televisi ia tinggalkan, namun masih aktif sebagai voice over dan instruktruktur MC.
Kecintaannya terhadap dunia penyiaran tidak hilang begitu saja. Ia mendirikan production house Maeztro Production sejak tahun 2015 yang memproduksi program acara radio dan televisi, periklanan dan film, yang tetap eksis hingga saat ini.
Baca juga: Gubernur Kalteng Sugianto Sabran Bersama Mentan Hadiri Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani
Agus pun mengakui ia merasa bersyukur pernah melewati era penyiaran analog hingga digital saat ini.
"Saya pernah melalui semuanya, dari siaran era pita kaset, piringan hitam, CD, DVD, komputer pentium 2, hingga era digital, pengalaman yang luar biasa, terlebih masa transisi ke era digital," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tantangan besar dunia penyiaran saat ini adalah bagaimana beradaptasi dengan teknologi yang kian maju dan pesat mengingat informasi mudah didapat dalam genggaman.
"Bila sektor penyiaran radio dan televisi tidak mampu menciptakan inovasi dan kreativitas di tengah gempuran kemajuan teknologi saat ini, akan tiba saatnya radio dan televisi akan ditinggalkan dan hanya menjadi kenangan," imbuhnya.
Menurutnya, produksi siaran maupun media cetak yang memerlukan waktu seperti editing, penyuntingan, dan proses lainnya akan kalah cepat dengan media online dan media sosial yang bisa menyajikan informasi dan peristiwa secara real time.
"Harus ada terobosan dan inovasi yang benar-benar membumi bila ingin radio penyiaran dan televisi untuk tetap bertahan dan tumbuh di era teknologi yang makin kompetitif," pungkasnya.(*)