TRIBUNNEWS.COM - Truk tambang yang melintasi Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi polemik di tengah masyarakat.
Banyak truk yang melintas di Parungpanjang bukan saat jam operasionalnya.
ketika menanggapi hal tersebut, Bupati Bogor Iwan Setiawan pun mengaku salah soal pembuatan Peraturan Bupati (Perbub).
"Apapun yang saya sampaikan pasti salah, karena Bupati sudah membuat aturan Perbup, Perbup ini jam 22.00 WIB, tapi kan tidak langsung mohon maaf, harus melalui proses, mereka memang masuk ke Kabupaten Tangerang jampukul 22.00 WIB, tapi dia masuk dari Cigudeg itu ada pukul 12, pukul 10, ini yang lewat itu sementara solusi saya berdasarkan kajian itu membuat kantong parkir yang ada yang dihulu," paparnya saat ditemui wartawan di lapangan Tegar Beriman, Senin (18/12/2023).
Untuk menangani truk tambang tersebut, pihaknya pun meminta permohonan lahan parkir seluar empat hektare.
Lahan parkir tersebut bisa digunakaan pada siang hari di luar jam operasional truk tambang.
Baca juga: Ibu dan Anak Tewas Tertimpa Truk Tambang di Parungpanjang, Ini Kata Camat
"Makanya hari Selasa besok saya sudah mendapat informasi akan menjawab permohonan seluas 4 hektar itu untuk kantong parkir dan rest area," katanya, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Truk tambang yang melintas di luar jam operasional tentu membahayakan bagi pengguna jalan lainnya.
Terbaru, truk tambang terguling dan menewaskan ibu serta anaknya yang masih berusia 10 tahun.
Iwan yang mengetahui adanya kecelakaan maut tersebut pun telah menugasi Sekretaris Daerah untuk menanganinya.
"Saya juga sudah dapat laporan, dan menugaskan sekda untuk rapat," ujarnya.
Ia menuturkan truk tambang yang terguling tersebut disebabkan karena roda truk menghantam lubang.
"Dan yang kejadian kemarin itu, informasinya mereka yang mau menuju ke kantong parkir, ada lobang dan menghindar ke kanan, nah itu kecelakaan tidak bisa dihindarkan," katanya.
Baca juga: Ibu dan Anak Tewas Tertimpa Truk Tambang di Parungpanjang Bogor, Begini Kronologinya
Sesaknya Napas Warga
Salah satu jalan yang dilintasi truk tambang adalah Jl. M. Toha.
Jl. M. Toha merupakan jalan utama di Parungpanjang yang selalu dilintasi truk tambang.
Warga Setempat, Suparmin (60) ,menceritakan kisah di Jl. M. Toha.
Mengutip TribunnewsBogor.com, dahulu jalan itu dilewati oleh bus antarkota.
Setiap hari puluhan bus antarkota melewati jalan tersebut pada tahun 1990-an.
Lalu, hal tersebut berubah ketika truk tambang mulai melintas menggantikan bus-bus yang sempat menjadi tulang punggung transportasi umum tersebut.
Baca juga: Jalan M Toha Parungpanjang: Dulu Lintasan Bus Antarkota, Kini Jalur Truk Tambang Bikin Sesak Napas
Sejak truk tambang melintas, jalan yang tadinya halus kini jadi rusak.
"Saat truk tambang memadati jalan ini, bus-bus mulai berkurang. Jalanan rusak, bus cepat rusak, penumpang pun ikut menderita," ujarnya, Minggu (10/12/2023).
Ia juga mengeluhkan kondisi udara yang kotor karena dilewati truk tambang.
"Debu dari truk tambang membuat udara menjadi tak sehat. Saya sering merasa sesak napas," tambahnya.
Ia pun berharap truk tambang tak melintasi Jl M Toha dan lewat ke jalur khusus.
"Jalan ini seharusnya untuk pengendara dan angkutan umum, bukan untuk truk tambang yang hanya merusak dan mengganggu kesehatan masyarakat," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Soal Peraturan Truk Tambang di Parungpanjang, Bupati Bogor: Apa yang Saya Sampaikan Pasti Salah
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsBogor.com, WahyuTopami)