TRIBUNNEWS.COM - Siswi SD di Indramayu, Jawa Barat berinisial CS (13) mendapat pendampingan dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disduk-P3A) Indramayu usai menjadi korban rudapaksa.
Selain menjadi korban rudapaksa, CS juga kehilangan ibunya yang meninggal karena terkena serangan jantung setelah mendengar kabar kasus rudapaksa.
Kondisi bocah kelas 6 SD tersebut berangsur membaik meski masih mengalami trauma.
Polres Indramayu telah mengamankan 6 anak punk yang menjadi pelaku rudapaksa terhadap anak di bawah umur.
Baca juga: Pengasuh TPQ Pelaku Rudapaksa Ibu Muda di Lombok Timur Berstatus Buronan
Korban dirudapaksa secara bergilir oleh para pelaku pada Sabtu (2/11/2023) lalu.
Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan kasus rudapaksa tidak hanya sekali dilakukan para pelaku.
"Tetapi sudah berulang kali, yakni kurang lebih sudah sekitar empat kali," paparnya, Kamis (21/12/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Sebelum melakukan rudapaksa, korban dicekoki minuman keras oleh gerombolan anak punk tersebut.
Berdasarkan keterangan para anak punk yang sudah berstatus tersangka, masih ada pelaku lain yang belum ditangkap.
Diduga korban dirudapaksa oleh 11 orang dan polisi telah mengantongi nama-nama pelaku.
"Sampai saat ini kami masih terus melakukan penyelidikan soal keberadaan terduga pelaku lainnya," bebernya.
Baca juga: Pria di Wonogiri Rudapaksa Anak Tiri Sejak 2021, Istri Diancam akan Diceraikan jika Melapor
Hotman Paris Beri Pendampingan Hukum
Kasus rudapaksa yang dialami CS mendapat sorotan dari pengacara kondang, Hotman Paris.
Hotman Paris telah meminta timnya untuk mendatangi rumah CS dan memberikan bantuan hukum.
Melalui akun Instagram @hotmanparisofficial, pengacara kondang tersebut meminta Kapolres Indramayu segera mengusut tuntas kasus rudapaksa terhadap CS.