News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tungku Nikel Meledak di Morowali

Ledakan Smelter Nikel di Morowali, Perusahaan Janji Sekolahkan Anak Korban hingga Kuliah

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja menyelamatkan diri dari ledakan tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12/2023).

Ledakan Smelter Nikel di Morowali, Perusahaan Janji Sekolahkan Anak Korban hingga Kuliah

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Belasan pekerja tewasa dalam ledakan smelter di pabrik Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS) di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Hingga hari ini (26/12/2023), dilaporkan korban yang meninggal dunia berjumlah 18 orang. 

Di antaranya 10 orang tenaga kerja Indonesia dan 8 (delapan) tenaga kerja asing asal Tiongkok.

Baca juga: Korban Meninggal Ledakan Smelter di Morowali Bertambah Jadi 16 Orang, Ada Keluarga Eks Pimpinan KPK

Pihak PT IMIP mengaku dan berjanji akan bertanggungjawab kepada seluruh korban dan keluarga korban.

Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan menyatakan, sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, perusahaan akan memberikan santunan bagi para korban yang meninggal dalam musibah tersebut.

Besaran santunan yang diberikan PT IMIP ini sebesar Rp 600 juta untuk masing-masing korban. 

"Santunan ini secara simbolis akan diserahkan PT IMIP kepada perwakilan ahli waris dari pihak keluarga korban. Sedangkan bagi korban non-fatality, santunan yang diberikan sesuai dengan kasusnya masing-masing," ujar Dedy dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Selasa (26/12/2023).

Pihaknya juga telah menyalurkan santunan awal sebesar Rp25 juta per orang bagi setiap korban meninggal dunia.

Termasuk biaya pengantaran jenazah hingga tiba di rumah keluarga masing-masing.
Para korban meninggal, telah diberangkatkan ke rumah keluarga mereka masing-masing.

Khusus untuk TKA, PT IMIP telah berkoordinasi dengan instansi yang berwenang dalam pemberangkatan jenazah para korban ke Makassar, sebelum akhirnya diterbangkan ke Tiongkok.

PT IMIP menyebut telah berkoordinasi dengan pihak BPJS Ketenagakerjaan, untuk pemberian santunan lainnya.
 
Ahli waris akan mendapat berupa jaminan santunan sebanyak 48 kali dari upah pokok terendah.

Upah pokok terendah di Kawasan IMIP Rp3.675.000 atau setara Rp174.400.000. Dana pemakaman jenazah juga diberikan sebesar Rp10 juta.

Selain itu, diberikan juga santunan berkala yang dibayarkan sekaligus sebesar Rp12 juta, dan Jaminan Hari Tua (JHT) yang dibayar sekaligus senilai iuran yang telah dibayar untuk masing-masing pekerja. 

Masing-masing korban fatality juga akan mendapatkan jaminan pensiun bagi yang bekerja kurang dari setahun yang akan dibayarkan sekaligus sesuai iuran yang telah dibayarkan, sementara yang bekerja lebih dari setahun akan dibayarkan pensiun secara berkala sesuai ketentuan BPJS Ketenagakerjaan.

Anak Korban Meninggal Disekolahkan Perusahaan

PT IMIP juga memastikan, korban meninggal yang memiliki anak usia sekolah, akan mendapatkan santunan pendidikan maksimal dua orang anak.

Mulai dari jenjang taman kanak-kanak (TK) sampai jenjang perguruan tinggi.
Sementara, para korban yang masih mendapat perawatan intensif di RSUD Morowali di Bungku.

"PT IMIP telah memberikan jaminan bahwa biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya. Dan tak hanya itu saja, selama perawatan PT IMIP juga memastikan seluruh kebutuhan korban selama di rumah sakit, akan terpenuhi, baik fisik maupun psikis. Ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian kepada mereka yang telah menjadi korban," jelas Dedy.

Pekerja nekat melompat dari ketinggian untuk menyelamatkan diri dari ledakan tungku Smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12/2023). (Ist via Tribun Palu)

Penyebab Ledakan

Dilansir Deutsche Welle, PT IMIP mengungkapkan soal kronologi kejadian yang terjadi.

Dalam keterangannya, PT IMIP menjelaskan kecelakaan kerja terjadi sekitar pukul 05.30 WITA, Minggu (24/12) pagi.

Musibah bermula dari kecelakaan yang dialami sejumlah pekerja saat melakukan perbaikan tungku dan pemasangan pelat pada bagian tungku.

Hasil investigasi awal, penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan.

"Saat proses perbaikan tersebut, terjadi ledakan. Adapun di lokasi juga terdapat banyak tabung oksigen yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku. Akibatnya, ledakan pertama memicu beberapa tabung oksigen di sekitar area ikut meledak," tulis keterangan PT IMIP, Minggu (24/12).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini