TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Selain Pj Gubernur Papua dan Kapolda Papua, seorang jurnalis turut menjadi korban kekerasan oknum pengantar jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Jurnalis CNN Indonesia, Arie Bagus Poernomo dikeroyok dan alat kerjanya dirampas di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (28/13/2023).
Keterangan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura, aksi pengeroyokan terhadap jurnalis CNN Indonesia tersebut terjadi sekitar pukul 10.15 WIT.
Baca juga: Suku Sentani Sambut Jenazah Lukas Enembe dengan Hela-heli: Sebuah Tradisi Tangisan Ratapan
Insiden ini terjadi ketika massa menjemput jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe yang tiba dengan pesawat di Sentani Jayapura, pada Kamis pagi.
Dari kronologi yang diterima AJI Jayapura, Arie Bagus Poernomo telah dihubungi sejak Rabu malam agar meliput perkembangan situasi jelang penjemputan jenazah Lukas Enembe di Bandara Sentani.
Sejak pagi saat jenazah tiba, situasi di areal Bandara Sentani masih tampak aman. Arie pun melaksanakan tugas peliputan dengan mendokumentasikan video kedatangan jenazah mantan gubernur Papua.
Setelah melaksanakan tugas di area Bandara Sentani, iring-iringan massa membawa jenazah menuju kampus STAKIN Sentani.
Sesampainya di pertigaan Pasar Lama Sentani, Arie sempat mendokumentasikan video perarakan jenazah.
Tiba-tiba seorang warga yang mencoba merebut alat kerja Arie berupa sebuah telepon seluler.
Melihat kondisi itu, Arie pun langsung mengamankan hasil liputannya dan memasukkan telepon seluler ke dalam baju.
Karena menolak menyerahkan telepon seluler, Arie dipukul sejumlah orang hingga terjatuh.
"Karena ingin mengamankan gambar hasil liputan, saya pun tertelungkup di aspal. Massa yang tak diketahui jumlahnya mulai mengeroyok," ungkap Arie dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis malam.
Baca juga: Rumah Lukas Enembe di Papua Dijaga Ketat Aparat Keamanan, Jenazah Dimakamkan di Kediamannya Sore Ini
Selama itu, korban merasakan pukulan dan tendangan menghujani tubuhnya. Beruntung aksi brutal itu tidak berlangsung lama karena langsung dihentikan oleh Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus Maclarimboen.
Arie pun langsung dievakuasi aparat kepolisian ke Pos Brimob.