“Akhirnya terjadi pembunuhan tersebut. Motif sementara yang bisa diungkap tentang sakit hati itu."
"Masih kami dalami jika ada motif lainnya,” ucapnya.
Berdasarkan hasil autopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo, korban tewas karena hantaman benda tumpul.
Korban mengalami luka di kepala belang, patah tulang rusuk sehingga organ vitalnya tidak berfungsi.
Dibunuh Menggunakan Besi
AKBP Anton Prasetyo mengatakan pelaku dan korban sempat terlibat cekcok sebelum pembunuhan terjadi.
“Pelaku ketuk pintu ajak korban keluar di jalan. Sempat cek cok sebentar."
"Kemudian tersangka memukulkan batang besi ke bagian kepala belakang,” ucapnya.
Korban sempat memberi perlawanan sehingga pelaku kembali ke rumah dan mengambil tempat penyangga bendera.
“Korban terkapar, tersangka kembali ke rumahnya."
"Tetapi, keluar lagi dan menemukan umpak atau cor-coran bendera dumpal dihantam ke korban bagian dada,” jelasnya.
Batang besi dan tempat penyangga bendera yang digunakan untuk membunuh telah diamankan dan menjadi barang bukti.
Baca juga: Sosok Eeng Praza, Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Musi Banyuasin, Ditangkap di Jambi
Setelah melakukan pembunuhan, pelaku melarikan diri ke hutan.
Warga sempat mendengar pelaku dan korban terlibat perkelahian, namun tidak berani melerai.
“Tersangka dalam kondisi habis mabuk. Saksi lapor Polsek Pulung."