Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNNEWS.COM - Nasib pilu dialami Tasrun (30), warga Indramayu, Jawa Barat yang kehilangan istri dan bayinya dalam waktu bersamaan.
Istri Tasrun, Kartini (23) tewas usai proses persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu, Selasa (19/12/2023) lalu.
Bayi yang dilahirkan juga meninggal sehingga pihak keluarga menduga ada malapraktik.
Tasrun menegaskan pihak RSUD MA Sentot Patrol Indramayu harus bertanggung jawab atas kematian istri dan bayinya.
Baca juga: Soal Dugaan Malapraktik RSUD Indramayu, Polisi: Ada 6 Saksi yang Sudah Diperiksa
Tasrun mengatakan, saat persalinan itu ia datang berobat menggunakan BPJS.
Sebelum melahirkan, istrinya itu sempat diperiksa dahulu oleh dokter.
Dokter mengatakan bahwa detak jantung ibu dan bayinya tersebut normal.
Tasrun mengaku bahwa istrinya memang tidak memiliki riwayat penyakit apa pun.
"Saya hanya ingin ini biar terungkap saja," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (2/1/2024).
Ia pun tidak menyangka, momen detik-detik saat ia seharusnya menjadi seorang ayah. Justru menjadi kenyataan yang pahit.
Baca juga: Dugaan Malapraktik di RSUD Indramayu: Korban Sehat sebelum Meninggal, Makam akan Dibongkar
Sehingga, kata dia, wajar ia menaruh curiga adanya kesalahan saat persalinan tersebut.
Ditambah lagi, kata Tasrun, suster yang menangani istrinya tersebut menurutnya sangat tidak ramah dan lambat.
Tasrun bahkan menyebut istrinya dibentak oleh suster hanya karena menjerit kesakitan.
Ia menilai, pelayanan yang diberikan suster tersebut sangat buruk.
"Saat itu saya ke sana pakai BPJS," ujar dia.
Masih disampaikan Tasrun, setiap perkataan dirinya bahkan tidak ditanggapi oleh suster tersebut.
Baca juga: Dugaan Malapraktik di RSUD Indramayu, Makam Ibu yang Meninggal usai Persalinan akan Dibongkar
Termasuk permintaan untuk operasi caesar karena kondisi Kartini yang sudah mengkhawatirkan.
Lebih pilunya lagi, ungkap Tasrun, suster tersebut juga membentak-bentak istrinya yang saat itu sedang kesakitan.
"Malah saya denger, istri saya itu dibentak. Katanya 'ibu jangan jerit-jerit terus dong'," ujar dia.
Perkataan suster itu membuat keluarga sakit hati dan kecewa hingga akhirnya keluarga melakukan siaran langsung di media sosial dan viral.
Keluarga juga melaporkan kejadian itu kepada polisi atas dugaan terjadinya malpraktik.
Suami Ikuti Kata Dokter
Kasus dugaan malapraktik hingga menyebabkan ibu dan bayinya meninggal saat persalinan di RSUD MA Sentot Patrol Indramayu terus bergulir.
Hari ini, makam Kartini (23), warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, dan bayinya itu dibongkar untuk dilakukan autopsi oleh polisi, Selasa (2/1/2024).
Baca juga: Ibu dan Bayi di Indramayu Tewas saat Persalinan, Dugaan Malapraktik Diselidiki, Pihak RS Kooperatif
Sejumlah fakta pun diungkap pihak keluarga dalam kasus meninggalnya Kartini yang dianggap ada kelalaian tersebut.
Tasrun (30), suami Kartini, mengatakan, saat persalinan itu ia datang berobat menggunakan BPJS.
Sebelum melahirkan, istrinya itu sempat diperiksa dahulu oleh dokter.
Dokter mengatakan bahwa detak jantung ibu dan bayinya tersebut normal.
Tasrun mengaku bahwa istrinya memang tidak memiliki riwayat penyakit apa pun.
"Terus pas mau lahiran kata dokternya, ini kalau enggak bisa ngebuka katanya mau dilakukan secara caesar," ujar Tasrun kepada Tribuncirebon.com.
Baca juga: Kata RSUD MA Sentot Patrol Indramayu soal Ibu dan Anak Meninggal saat Persalinan, Diduga Malapraktik
Tasrun saat itu menuruti apa kata dokter.
Namun, rupanya kondisi istrinya itu malah memburuk.
Tasrun pun meminta agar persalinan dilakukan secara caesar saja.
Tapi setiap perkataan keluarga justru tidak ditanggapi sama sekali oleh suster.
Suster tersebut, selain tidak ramah, kata Tasrun, juga kasar dalam menangani pasien.
"Malah saya denger istri saya dibentak. Katanya 'ibu jangan jerit-jerit terus dong'," ujar dia.
Tidak hanya itu, suster yang bersangkutan juga terlihat kasar saat mengambil bayi.
Baca juga: Soal Dugaan Malapraktik yang Tewaskan Ibu dan Bayinya, Kapolres Indramayu akan Usut Tuntas
"Terus dia bilang, bayi meninggal di dalam perut," ujar dia.
Mendapat penjelasan tersebut, Tasrun mengaku heran karena istrinya saat itu masih menjerit-jerit mendorong agar bayinya keluar.
"Terus juga padahal dokter nawarin sendiri untuk caesar, tapi saat itu malah gak nanggepin apa-apa. Omongan saya juga diabaikan," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pilu Cerita Suami di Indramayu Kehilangan Istri & Anak Diduga Malapraktik, Istrinya Dibentak Suster