Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM - Tabrakan antara Kereta Api (KA) Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya mengakibatkan 4 orang meninggal.
PT Kereta Api Indonesia menyatakan keempat korban meninggal merupakan pegawai mereka.
Seluruh penumpang dinyatakan selamat dan ada 22 yang mengalami luka-luka.
EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan total penumpang KA Turangga sebanyak 264 orang dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang.
Para korban luka-luka telah dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
Baca juga: Profil KA Turangga, Kereta Api yang Tabrakan dengan KA Bandung Raya
Rinciannya, di RSUD Cicalengka sebanyak 18 orang mendapat perawatan, sebanyak 2 orang di RS Edelweis, dan 2 orang lainnua di RS AMC 2.
PT KAI sangat berduka dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya empat petugas KA, terdiri dari Masinis, Asisten Masinis, Pramugara dan Polsuska.
"Kami sangat berduka atas meninggalnya sejumlah petugas KA akibat kecelakaan tersebut. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan," ucapnya melalui siaran tertulis, Jumat (5/1/2024).
Para penumpang yang selamat dan telah dievakuasi, langsung dibawa ke stasiun terdekat untuk melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi yang disediakan KAI.
Saat ini, seluruh tim beserta pihak-pihak terkait seperti TNI/Polri, Basarnas, DJKA, KNKT dan pihak-pihak lain sedang melakukan upaya penanganan kecelakaan kedua kereta tersebut.
Untuk mengatasi perjalanan sejumlah rangkaian KA lainnya yang akan melintas di jalur tersebut, KAI tengah melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.
Baca juga: Imbas Kecelakaan Kereta di Cicalengka, Daop 1 Jakarta Beri Kompensasi Tiket 100 Persen
Kesaksian Korban
Salah satu penumpang KA Turangga yang selamat, Heri Aliyudin, mengaku berada di gerbong nomor tiga dan hanya mengalami lecet-lecet di kaki.
Heri menjelaskan KA Turangga mengalami kerusakan parah di bagian lokomotif serta gerbong satu dan dua.
Sejumlah penumpang masih tidur saat terjadi tabrakan, sehingga banyak yang terlempar dari gerbong karena tidak sadar.
"Saat itu setelah jam 5 saya salat subuh dan tidak tidur lagi. Sudah saya turunin barang saya."
"Yang masih tidur dan belum siap-siap keluar gerbong. Barang bawaan juga jatuh semua," paparnya, Jumat, dikutip dari siaran langsung Kompas TV.
Menurutnya, suara tabrakan antara kedua lokomotif kereta terdengar sangat keras.
Berdasarkan keterangan warga, tidak ada sinyal yang tersampaikan sehingga terjadi tabrakan.
Baca juga: Jumlah Korban Tabrakan Kereta Api di Cicalengka, PJ Gubernur Jabar Siapkan 6 RS
Seharusnya KA Commuter berhenti dulu di stasiun dan bergantian lantaran jalur kereta hanya ada satu.
"Kata penduduk ada kereta lewat ada yang ngangkat tapi tidak muncul (sinyal)," terangnya.
Heri menambahkan penumpang KA Turangga ada yang terjepit dan mengalami luka cukup parah.
"Banyak yang masih tidur belum siap-siap, banyak yang terlempar. Kami panik, kami memberanikan diri lihat ke luar," pungkasnya.
Korban yang selamat dievakuasi ke rumah penduduk dan menunggu jemputan mobil dari PT KAI karena lokasi kecelakaan cukup jauh dari perkotaan.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul PT Kereta Api Indonesia Berduka: 4 Petugasnya Meninggal Dunia pada Kecelakaan KA di Cicalengka
Sementara gerbong tiga hingga lima jatuh keluar jalur rel.