TRIBUNNEWS.COM - Nunung Nurhayati (60) dan Endang Kurnia (65), orang tua Pramugara Kereta Api (KA) Turangga Ardiansyah (30) menangis tersedu-sedu mengetahui sang anak menjadi korban kecelakaan KA, Jumat (5/1/2024).
Ardiansyah menjadi satu diantara korban kecelakaan KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan KA lokal Commuter Line Bandung Raya atau KA Baraya, pagi tadi.
Nurhayati terus memanggil nama anaknya sambil membenamkan wajahnya.
"Mamah jeung saha (Mamah nanti dengan siapa)?" kata Nunung Nurhayati sambil terus menangis, Jumat, dikutip dari TribunJabar.Id.
Suaminya, Endang Kurnia, tampak mencoba menenangkan Nurhayati sambil terus merangkulnya.
Tak hanya Endang, sejumlah orang berseragam PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga mencoba mendekatinya dan menengakan wanita berusia 60 tahun itu.
Baca juga: DPR Minta KAI Libatkan KNKT Ungkap Penyebab Kecelakaan KA Turangga Vs KA Lokal Baraya
Di sisi lain, kakak ipar Ardiansyah, Robby Dzulfaqor Noor (34) mengatakan, tak ada firasat apapun yang dirasakan keluarganya sebelum sepeninggalan Pramugara KA Turangga itu.
Namun, kata Robby, ada gelagat beda atau aneh yang ditunjukan Ardiansyah belakangan ini sebelum meninggal.
"Enggak ada (firasat) yang aneh, cuman kata Mamah, almarhum itu ke istrinya ada yang beda, lebih manja, romantis," kata Robby, Jumat.
Ardiansyah (30) sendiri merupakan pramugara asal Kampung Bale Kambang RT/Desa Sukamaju, Majalaya, Kabupaten Bandung.
Ia sedang bertugas di KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung ketika kecelakaan terjadi.
Sedianya, Ardiansyah pulang dan kembali berkumpul dengan keluarganya hari ini.
Namun, keluarga justru mendapat kabar pahit mengenai kejadian nahas kecelakaan KA yang ditumpangi Ardiansyah.
"Kami tahu tadi sekitar pukul 10.00 melalui orang tua. Kemarin Ardiansyah sempat WhatApp bahwa yang bersangkutan tugas ke Surabaya."