Kasus ini terungkap setelah anak W dan S, K (13), yang masih hidup meminta tolong ke warga pada Selasa (12/12/2023).
Warga berbondong-bondong mendatangi kediaman W setelah mendengar teriakan anak korban.
Setibanya di lokasi, warga melihat W dalam kondisi masih hidup, namun terluka parah dan mengerang kesakitan.
"Waktu itu katanya yang suaminya itu masih gelimpungan (mengerang kesakitan) jadi belum meninggal," ucap Ketua RT setempat, Iswahyudi kepada SuryaMalang.com, Selasa.
Warga kemudian membawa W yang berprofesi sebagai guru Sekolah Dasar (SD) itu ke rumah sakit.
Namun, setelah beberapa saat mendapat perawatan medis, W dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, dari keterangan AKE, ayah dan ibunya sempat menghampiri ARE untuk pindah tidur bersama mereka di kamar berbeda sekira pukul 03.00 WIB.
Setelah itu, AKE kembali melanjutkan tidurnya.
AKE kemudian terbangun karena merasa kesiangan untuk menjalankan salat subuh.
Baca juga: Diduga Terlilit Utang, Satu Keluarga di Malang Bunuh Diri, Tinggalkan Anak Perempuan yang Masih SMP
Setelahnya, AKE menggedor kamar tempat ayah, ibu, dan saudaranya tidur, namun tak bisa.
Ia akhirnya teriak minta tolong dan didengar oleh warga.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.