Sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), Nata selalu memperoleh nilai bagus.
Nata sempat mondok di Al Fatah Temboro, selama enam bulan untuk belajar dan mengambil tarekat, juga di Sitogiti, Jawa Timur selama enam bulan.
Nata juga sempat mondok di Gresik.
Dan terakhir, sebelum ke Mesir, ia mengikuti daurah di Darul Mustafa cabang Karanganyar, Jawa Tengah.
Sementara itu, kehidupan Nata sewaktu kecil tak jauh berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Menurut sang ayah, Jumadi, hanya sampai usia 13 tahun saja ia mendidik dan menemani Nata.
Setelahnya, Nata berkelana menuntut ilmu dari satu pesantren ke pesantren yang lain.
Umrah 100 Kali
Seorang sahabat Nata, dalam sebuah tulisan pendeknya di grup WhatsApp mengisahkan, tatkala ia di Mesir, Nata-lah yang menemaninya ziarah ke 100 makam ulama.
Nata juga menemaninya khatam Al-Quran di Masjid di depan makam Zakaria Al Ansari pada 27 Ramadhan tahun lalu.
Ia menemani sahabatnya itu hingga larut malam.
Tiga jam sebelum musibah menimpa, Nata sempat menelepon sahabatnya.
Dalam komunikasi itu, Nata menyampaikan rasa puasnya karena baru pulang dari Arab Saudi.
Di Madinah, ia mengkhatamkan beberapa kitab, kemudian dia juga berhasil melakukan umrah sebanyak 100 kali.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, saat itu, Nata sedang berada di sebuah jalan sempit di Distrik Darrasah, Mesir.