"Tiba-tiba warga datang, ngasih tahu bahwa adik saya ditembak sama polisi, rupanya di situ ada tawuran. Jadi polisi datang langsung nembak. Tapi adik saya nggak ikut tawuran," ujarnya.
Setelah kejadian, RF langsung dilarikan ke Rumah Sakit Prima Husada Cipta Medan (PAC) dan setelah itu dirujuk ke Rumah Sakit Pirngadi Medan.
Adel mengungkapkan, kondisi korban saat ini berada di ruang ICU dalam kondisi kritis akibat peluru yang menembus kepalanya.
Di lokasi juga ditemukan selongsong peluru.
"Pelurunya nembus, (tembakan) di kening. Sekarang kondisinya kritis nggak sadarkan diri. Kepalanya bolong, di bagian belakang kecil di bagian depan besar. Pihak rumah sakit juga mengatakan bahwa itu bekas peluru," ucapnya.
Dia mengatakan peristiwa akan akan dilaporkan ke Polda Sumut.
Dia berharap oknum polisi yang terlibat segera diproses hukum.
"Hapannya oknum itu ditangkap dan diproses hukum. Kata dokter, kalaupun adik saya hidup, dia pasti cacat karena saraf matanya kena dan dia bisa buta," ujarnya.
Terkait kejadian ini, Tribun-medan.com telah berupaya konfirmasi Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban, namun belum ada respons.
(Cr11/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ibu Remaja yang Diduga Tewas Ditembak Histeris, Nekat Bopong Jenazah Anaknya Keluar RS Bhayangkara