News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pegawai Puskesmas Ngamuk saat Tolak Pasien yang Tak Bawa Kartu BPJS

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral pegawai puskesmas Tanjung Marulak, Tebing Tinggi ngamuk dan tak mau layani pasien lantaran tak bawa BPJS.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pegawai Puskesmas ngamuk ke pasien yang akan berobat.

Video pegawai puskesmas yang ngamuk itu pun beredar di sosial media.

Pegawai tersebut ngamuk lantaran pasien yang hendak berobat tak membawa kartu BPJS, Kamis (18/1/2024) lalu.

Setelah ditelusuri, kejadian tersebut terjadi di Puskesmas Tanjuk Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Dalam video tersebut, tampak pasien laki-laki yang mengenakan baju berwarna hitam mendatangi pegawai puskesmas yang tengah bertugas.

Ketika berada di meja pendaftaran, seorang pegawai wanita meminta kartu BPJS Kesehatan.

Namun saat itu pasien tersebut tak membawa kartu BPJS yang diminta.

Pegawai tersebut malah menolak lantaran pasien hanya membawa kartu kunjungan Puskesmas dan KTP.

Saat itu pasien meminta dispensasi, staf tersebut justru ngamuk.

Terlihat dalam video itu, pegawai puskesmas yang mengenakan batik dan jilbab berwarna coklat tersebut marah - marah dan membanting pensil di mejanya.

Sementara itu, pada video lainnya, tampak Kepala Puskesmas memberi penjelasan bahwa pasien seharusnya bisa dilayani meski hanya membawa KTP saja.

Baca juga: Diduga Terkena Peluru Nyasar, Remaja di Medan Tewas, Oknum Polisi yang Bubarkan Tawuran Diperiksa

Ia mengatakan akan segera memanggil dan memberi penjelasan kepada pegawai puskesmas yang saat ini tengah viral tersebut.

Kata Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas Tanjung Marulak di Kota Tebingtinggi, dr Kurniadinata angkat bicara soal adanya video viral yang memperlihatkan pegawainya menolak pasien yang tak memiliki BPJS Kesehatan.

Video tersebut pun viral di media sosial dan mengundang amarah netizen.

Kurnia mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat dirinya sedang rapat.

Setelah mendengar kabar, dirinya pun memintai keterangan pegawainya soal aksi penolakan warga tanpa BPJS Kesehatan tersebut.

"Jadi setelah dimintai keterangan, ternyata warga tersebut hanya membawa kartu berobat. Beliau tidak punya kartu BPJS dan tidak bawa KTP. Tidak seluruhnya seperti video yang beredar," kata dr. Kurnia.

Padahal menurut Kurnia, bila yang bersangkutan tidak memiliki BPJS, layanan kesehatan tetap bisa diterima asal membawa KTP untuk meyakinkan tenaga kesehatan mengambil langkah medis.

Sebab untuk melakukan tindakan diperlukan identitas yang jelas.

Diterangkan Kurnia, dengan adanya kartu identitas, pihaknya bisa melihat apakah penyakit pasien atau warga menular atau membutuhkan penanganan serius.

Selain itu puskesmas bisa meyakinkan bahwa warga yang diperiksa sesuai dengan identitas, bukan untuk orang lain.

"Warga bilang ada bawa KTP, itu nggak ada. Karena KTP kan diperlukan untuk rekam medis dan sebagainya, atau alergi atau virus kan diperlukan KTP. Petugas saya minta kartu itu, warga yang bersangkutan menolak," katanya.

"Jadi beliau datang dengan keluhan hipertensi ya. Mungkin di situ juga pegawai saya tidak tenang juga, makanya ribut,"

"Tapi setelah kejadian, sudah kita panggil pegawai semua untuk rapat. Biar ke depan lebih persuasif dan humanis dalam pelayanan," kata dr Kurnia yang mengaku akan mengevaluasi layanan di puskesmasnya.

Sementara itu, pengaman kebijakan publik yang juga jejaring Ombudsman Sumut mengatakan seharusnya puskesmas lebih berinisiatif untuk mengambil tindakan.

Kepala puskesmas seharusnya lebih peka dengan kondisi seperti ini yang kapan pun bisa terjadi.

"Seharusnya caranya lebih santun lagi ya. Jangan mengedepankan emosional. Paling tidak pegawai mengkonsultasikan ke kepala puskesmanya untuk mengambil tindakan,"

"Nah ketika ibu itu konsultasi jadi kapusnya ini memberikan dispensasi, keringanan. Ini untuk menghindari malpelayanan publik," katanya.

Bila warga tidak membawa KTP, seharusnya puskesmas lebih bijak lagi. Apalagi Puskesmas Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan ini memiliki akreditasi yang unggul dibanding puskesmas lainnya di Tebingtinggi.

"Kan sudah akreditasi, harusnya lebih bijak untuk hal seperti ini. Misalkan gak bawa KTP, ya dibantu menjeput. Atau hanya perlu difoto oleh keluarga di rumah atau seperti apa," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Viral Pegawai Puskesmas di Tebing Tinggi Ngamuk, Tolak Pasien karena Tak Bawa Kartu BPJS

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini