TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria berinisial FP (15) dikeroyok karena hendak menyerang salah satu warga di depan Amarilis, Jalan Anggrek, Kelurahan Watu-watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tetangga (Sultra), Minggu (21/1/2024).
Pemuda bersama komplotannya tersebut dikeroyok lantaran masuk rumah warga setempat sambil membawa senjata tajam (sajam) jenis parang.
Penyerangan tersebut dilakukan FP bersama kelompoknya lantaran rekannya mengaku dipukuli dan motornya ditahan di Jl Amaris.
FP bersama rekanya merupakan siswa salah satu SMAN di Kota Kendari, mendatangi rumah warga di lorong tersebut, karena menduga pelaku pemukulan adalah siswa SMA berbeda.
Saat motor rekanya FP tak ditemukan sejumlah warga di Jalan Anggrek, depan Lorong Amarilis mengejar kompoltan tersebut, karena menduga akan menyerang salah seorang pemuda.
Bahkan, warga yang mengejar pelaku menyebut rekan FP ada yang membawa senjata tajam.
Sialnya, saat rekannya yang lain berhasil melarikan diri, FP malah ditangkap dan diamuk warga hingga mengalami luka lebam di mata kiri.
Kanit Reskrim Polsek Kemaraya, Ipda Deni Sutarman, mengatakan kronologis kejadian bermula saat kornan singgah sholat di masjid.
Kemudian diajak rekanya untuk nongkrong di salah satu kios di Lorong Mekar Kadia, Wuawua. Ditempat tersebit FP nongkrong bersama empat rekanya.
Lalu adik kelas FP yang berinisial O datang melapor bahwa dipukuli dan motornya ditahan oleh pemuda saat berada di lorong amarilis.
"Adik kelasnya FP ini datang minta bantuan karena dipukuli sama anak SMA 1 dan motornya ditahan di lorong amarilis," ucap Deni.
Baca juga: Diduga Hendak Serang Warga Pakai Parang, Pemuda di Kendari Justru Dikeroyok
FP bersama 8 rekanya yang berboncengan empat motor kemudian menuju ke Lorong Amarilis melewati Jalan By pass.
Di tengah perjalanan, FP bertemu dengan rekanya yang lain mengendarai kurang lebih 10 motor dan bersama-sama menuju lorong amarilis.
"Jadi total mereka itu ada 15 motor mereka berboncengan menuju ke lorong amarilis," ucap Deni.