News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

245 Ekor Ternak Babi di Timika Mati Diserang Virus ASF, Peternak Dilarang Jual Hewan Sakit

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Sedikitnya 245 ekor ternak babi mati akibat terserang Virus African Swine Fever (ASF) di wilayah Kota Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA - Sedikitnya 245 ekor ternak babi mati akibat terserang Virus African Swine Fever (ASF) di wilayah Kota Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

"Jadi sesuai uji laboratorium Loka Vet di Jayapura diketahui ternak babi di Timika positif ASF," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, drh Sabelina Fitriani kepada Tribun-Papua.com, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Perbedaan Flu Babi H1N1 dengan Demam Babi Afrika atau ASF

drh Sabelina Fitriani menjelaskan, awalnya ditemukan ternak babi mati di Jalan Baru pada Selasa (23/1/2024) milik salah satu warga.

"Dari Jalan Baru menyebar ke area Gorong-gorong, Hasanudin dan Nawaripi dengan total tiga distrik di Kabupaten Mimika," kata Sabelina.

Terkait adanya virus ASF tersebut, kini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika telah melakukan sosialisasi kepada pemilik ternak babi.

"Kami sudah distribusi disinfektan kepada peternak babi untuk menyemprot kandang," kataya.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika juga melarang para peternak untuk menjual babi yang sakit dan mati.

"Kita telah berusaha untuk memutus mata rantai dan meminta warga untuk tidak menjual babi bahkan dibawa dari luar Timika," tandas Sabelina.

Baca juga: Bangkai Babi Dibuang di Sungai Klaten, Ternyata Positif Virus Flu Babi atau ASF

Apa itu Virus ASF?

Virus ASF diperkirakan berasal dari Afrika Barat.

Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1909 di Kenya.

Sejak saat itu, virus ASF telah menyebar ke seluruh Afrika dan ke beberapa negara di Eropa, Asia, dan Amerika.

Penularan virus ASF dapat terjadi melalui kontak langsung antara babi yang terinfeksi dengan babi yang sehat, atau melalui makanan dan air yang terkontaminasi.

Virus ASF juga dapat bertahan hidup dalam lingkungan selama beberapa bulan.

Virus ASF tidak berbahaya bagi manusia, tetapi dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi industri peternakan babi.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Diserang Virus ASF, 245 Ternak Babi Mati di Timika

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini