Kata dia, setiap ada acara di Konco, mendiang Bombom selalu datang meramaikan acara.
"Warga keturunan China di Gianyar tentu kehilangan. Karena dia sering datang setiap ada acara di Konco," ujarnya.
Kehidupan Bombom Kecil
Disebutkan bahwa sejak kecil, mendiang Bombom besarnya di Kota Gianyar.
Sebab dulu, orangtuanya memiliki studio foto di Kota Gianyar. Bahkan dulu, Arimbawa sering mengajak mendiang bermain basket untuk menurunkan berat badannya.
Baca juga: Pria Obesitas Berbobot 210 Kg di Gianyar Bali Pingsan di Rumahnya, Evakuasi Terpaksa Gunakan Pikap
Namun yang bersangkutan lebih suka menggeluti bidang musik.
"Dia piawai main gitar melodi, bukan hanya vocalnya saja yang bagus," ujar Arimbawa.
Terkait pola makan, Arimbawa mengatakan tidak ada makanan khusus yang digemari. Namun ia melihat selama ini mendiang suka makan dengan porsi berlebih.
"Cara makannya biasa saja, dia makan sedikit-sedikit, sangat menikmati setiap kunyahan. Tapi porsinya yang banyak, biasanya dua piring mie," ujarnya.
Saking dekatnya dengan mendiang Bombom, Arimbawa pun mengetahui bagaimana mendiang memperoleh pakaian.
Kata Arimbawa, mendiang tak membeli pakaian, tapi yang dibeli adalah kain, lalu dibawanya ke tukang jahit untuk dijadikan pakaian.
Sebab tidak ada pakaian di pasaran yang ukurannya pas untuk mendiang.
"Pakaiannya spesial. Dia beli kain untuk dijadikan pakaiannya," ujar Arimbawa yang lebih tua delapan tahun dari mendiang.
Baca juga: Pria Obesitas di Tangerang yang Beratnya Capai 200 Kg Dilarikan ke RS, Alami Bengkak dan Infeksi
Proses Kremasi
Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba mengatakan, pihaknya berharap proses pengantaran jenazah I Putu Bagus Trisna Hardibrata (34) diupayakan menggunakan ambulans.
Diketahui Bombom panggilan akrab pria obesitas berbobot 210 Kg asal Gianyar sempat diantar ke RSUD Sanjiwani menggunakan pikap.