TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak tiga orang tewas dalam kecelakaan bus di dekat Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (8/2/2024).
Ketiga korban merupakan penumpang yang berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah.
Bus Pariwisata Saestu Trans mengangkut rombongan karyawan pabrik yang hendak berlibur ke Pantai Parangtritis.
Salah satu penumpang yang selamat, Savina Putri Ningtiyas (19) mengatakan ada 53 orang di dalam bus terdiri dari karyawan dan keluarga karyawan.
Kecelakaan tunggal bus yang terjadi di jalan turunan mengakibatkan dirinya trauma.
"Iya rasa trauma ada. Trauma untuk naik bus juga ada," bebernya, Kamis, dikutip dari TribunJogja.com.
Savina menjelaskan rombongan berangkat dari wisata Puncak Becici dan saat perjalanan ke Pantai Parangtritis bus tiba-tiba berhenti.
"Terus jarak sekitar tujuh menit dari lokasi (lokasi kejadian), sopirnya tiba-tiba berhenti sekitar tiga menitan. Itu posisinya kendaraan ada di atas dan akan turun."
"Trus penumpang tu pada tanya ke sopir, ada apa pak? Enggak ada apa-apa, cuma ngantre, katanya pak sopir. Padahal, kita lihat di depan enggak ada kendaraan," sambungnya.
Para penumpang tidak berpikiran akan terjadi kecelakaan lantaran sudah ditenangkan sopir.
Namun, secara tiba-tiba bus meluncur tak terkendali di jalan turunan dan terguling.
Baca juga: Kecelakaan Bus Pariwisata di Gresik Tewaskan 5 Peziarah, Sopir Jadi Tersangka
"Trus bus itu bergerak (kembali melaju), tapi kencang banget. Karena turunan jadi bus itu kenceng. Tapi, bergeraknya enggak kayak biasa."
"Pas di lokasi (lokasi tempat kejadian perkara), bus itu berhenti dan miring ke kiri. Sopir sama kenek langsung lari ke belakang untuk keluar sambil teriak ayo turun-ayo turun," imbuhnya.
Menurutnya, sopir dan kenek tidak bertanggung jawab dengan keselamatan penumpang.
"Lah kita kan belum sempat turun. Tiba-tiba busnya sudah gelimpang (terguling). Sedangkan sopir sama kenek sudah menyelamatkan diri," tuturnya.
Savina menerangkan para penumpang harus keluar dari bagasi belakang karena kondisi bus terguling.
Kecelakaan bus mengakibatkan dirinya mengalami luka di bagian punggung.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Pangkep, Pasutri Tewas Ditabrak Mobil Adik Bupati Majene, Bocah 10 Tahun Selamat
Keluarga pacarnya menjadi korban tewas dalam kecelakaan tunggal ini.
"Kakaknya pacar saya, inisial A (26) dan bude pacar saya, inisial B (56), meninggal dunia."
"Kan dari karyawan perusahaan itu ada yang bawa keluarga. Jadi, keluarga pacar saya ikut juga," pungkasnya.
Bupati Bantul ke Lokasi Kecelakaan
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mendatangi lokasi kecelakaan dan mengungkap sejumlah fakta.
Ia menjelaskan, bus dengan nomor polisi E 7607 V mengangkut rombongan karyawan pabrik yang sedang berwisata ke Bantul.
"Itu merupakan rombongan wisata dari Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sejumlah 53 orang rombongan," ungkapnya, Kamis (8/2/2024), dikutip dari TribunJogja.com.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Rombongan Ziarah Wali di Gresik, Sopir Diduga Mengantuk, 5 Orang Tewas
Satu penumpang dinyatakan tewas di lokasi kejadian, satu korban tewas saat perjalanan ke rumah sakit dan satu korban lagi saat dirawat.
Ketiga korban tewas telah ditangani pihak RSUD Panembahan Senopati Bantul .
"Kemudian di RSUD Panembahan Senopati ada 16 orang rawat jalan, rawat inap delapan orang dan akan dirujuk satu orang ke RSUP Dr. Sardjito," bebernya.
Selain itu, ada delapan korban yang dirawat di RS PKU Bantul dengan rincian lima orang rawat jalan, dua orang rawat inap serta satu korban akan diobservasi.
"Dari keterangan pasien tadi, bahwa sejak awal memang dipandang busnya itu kurang baik. Yang dipesan itu bus yang bagus, tapi saat mau berangkat itu ganti bus," jelasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, uji KIR bus tersebut telah kadaluarsa sejak 2019.
Baca juga: Sosok Hadi Umar, Brigade Partai Hanura yang Tewas Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, Pulang Kampanye
"Jadi sudah empat tahun (uji KIR kedaluarsa). Maka, kami selalu menyarankan apabila kendaraan mau ke Dlingo, atau obyek wisata yang ada di Kapanewon Dlingo hendaklah bus yang normal," tandasnya.
Selain itu, ia mengimbau untuk jasa travel mengecek kondisi pengereman bus yang hendak berangkat mengangkut wisatawan.
"Nanti korban yang meninggal akan kami pulangkan atas biaya dari Bantul, PMI dan rumah sakit. Lalu, yang rawat inap akan ditanggung oleh Jasa Raharja dan yang meninggal akan dapat santunan dari Jasa Raharja."
"Pemerintah Kabupaten Bantul turut berduka dan berbelasungkawa yang mendalam atas musibah kecelakaan bus dari Mojolaban, Sukoharjo," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakot mengatakan bus melaju dari arah timur menuju barat dan terguling ke kiri.
"Terkait kronologi kejadian masih kami pastikan termasuk penyebab kecelakaan itu," ucapnya.
Saat tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP), satu penumpang dinyatakan tewas.
"Kamudian, data sementara ada satu orang yang mengalami luka pada bagian kaki. Saat ini, korban sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat," katanya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kecelakaan Bus Saestu Trans di Bukit Bego, Penumpang Ceritakan Detik-detik Sebelum Bus Terguling
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)