Kemudian berdasarkan informasi yang Tribun Batam himpun dari warga sekitar kondisi Z saat ditemukan pertama kali sudah terbujur kaku dan membiru.
"Beberapa bagian sudah menggembung hitam membiru, mungkin karena lamanya meninggal," kata warga yang enggan disebutkan namanya.
Ia mengatakan bahwa saat dievakuasi bau busuk juga tercium di indra penciuman warga yang datang untuk melihat.
Kemudian, dari penuturan saksi S, 3 hari sebelumnya pada hari Senin Z juga meminta S untuk memijat badan korban karena mengeluh sakit.
S pun kemudian memijatnya.
Setelah itu, ia sudah tak bertemu lagi dengan korban.
Kapolsek Bengkong, Iptu Dody Basyir membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan telah melakukan evakuasi sekaligus olah TKP bersama tim Inafis Polresta Barelang.
Baca juga: Warga Kalisat Jember Digegerkan Penemuan Mayat, Kondisi Tubuh sudah Membengkak
"Benar, kami evakuasi bersama Inafis, kemarin sore," ujar Kapolsek Bengkong saat dikonfirmasi.
Ia menambahkan berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan dan mengumpulkan keterangan dari saksi bahwa Z meninggal karena sakit.
"Korban punya riwayat penyakit paru-paru basah dan asam lambung, juga tidak ditemukan luka atau lebam yang diakibatkan perkelahian, pembunuhan dan yang lainnya," terang Iptu Dody menjelaskan.
Dalam penjelasannya, pihak keluarga telah sepakat untuk tidak melakukan proses autopsi.
"Pihak keluarga sudah menerima keadaan korban, dan almarhum di segerakan untuk di makamkan di pemakaman TPU Sungai Panas," tutupnya.
Pantauan TribunBatam.id di lokasi kejadian, tampak rumah yang ditinggali pria asal Blitar Jawa Timur tersebut tampak pengap karena tak memiliki ventilasi yang cukup serta jendela.
Meski hidup sederhana dan di atas rata-rata, namun Z malah menempati ruangan yang berada di bagian belakang, bukan di rumah utama yang lebih bagus dari yang saat ini ia tempati.