News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua KPPS di Palembang Dibacok Anggota Linmas: Pelaku Diduga Minjam Uang, Padahal Baru Kenal

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satreskrim Polrestabes Palembang dengan Reskrim Polsek Ilir Barat II memburu pelaku dan mengungkap dugaan motif Ketua KPPS 30 Ilir dibacok Linmas. Korban saat mendapat perawatan, Rabu (14/2/20224).

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Polisi memburu Rio (34), seorang Linmas yang membacok Osa (34), Ketua KPPS 30 di Jalan Talang Kerangga Lorong Lebak Malang, Kelurahan 30 Ilir, Palembang Sumatra Selatan, pada Rabu (14/2/2024).

Rio membacok ketua KPPS tersebut di TPS 27 saat merekap hasil suara.

Kapolsek Ilir Barat II Kompol Azizir Alim mengatakan, identitas pelaku sudah diketahui dan masih dalam pencarian.

Baca juga: Usai Menghitung Suara Capres-Cawapres, Ketua KPPS Banyuwangi Meninggal Dunia

"Identitas pelaku sudah diketahui karena dia warga setempat. Kami dibantu Satreskrim Polrestabes Palembang tengah keberadaan mencari pelaku. Kami imbau sebaiknya pelaku segera menyerahkan diri," ujar Azizir ketika dikonfirmasi, Kamis (15/2/2024).

Menurut informasi sementara dugaan motifnya pelaku kesal karena istri pelaku hendak mencoblos di TPS 27 lalu meminta tolong kepada korban yang bertugas sebagai Ketua KPPS agar dipercepat.

Alasannya, istri pelaku sedang hamil.

Saat itu istri pelaku ditegur oleh korban diminta agar dapat antri dan bersabar.

"Itu masih dugaan awal saja. Berdasarkan keterangan dari korban dan keterangan saksi-saksi motif kejadian yaitu awalnya sekira pukul 12:30 WIB siang," katanya.

Kemudian sekitar pukul 22.10 Wib pelaku datang kembali ke TPS 27 dan langsung mendekati korban yang saat itu sedang duduk sambil menulis di atas meja.

Kemudian saat pelaku berada di hadapan depan korban saat itu pelaku langsung mengeluarkan golok yang disimpan di pinggang sebelah kiri.

Pelaku langsung membacok korban ke bagian kepala sebelah kiri sebanyak satu kali hingga korban mengalami luka robek di bagian kepala atas sebelah kiri.

Azizir menambahkan pihaknya juga akan meminta keterangan dari korban untuk mendengarkan motif yang sejelas-jelasnya dari kedua pihak.

Baca juga: TPS Rutan Makale Kekurangan Surat Suara Pilpres, Ketua KPPS: Kami Hanya Terima 90 Surat Suara

"Kami juga akan minta keterangan korban bagaimana kejadiannya dan motifnya seperti apa," tandasnya.

Dugaan minjam uang

Osa menderita luka di bagian kepala akibat dibacok.

Korban dan pelaku baru saling kenal ketika menjadi panitia di TPS saat Pemilu berlangsung.

Lurah 30 Ilir, Syafran mengaku mendengar penyebab lain Rio membacok Osa. Hal itu adalah pelaku hendak meminjam uang.

"Lalu ada lagi menurut informasi dari korban, pelaku hendak meminjam uang dengan korban. Dengan jaminan uang insentifnya sebagai Linmas," ujar Syafran saat dijumpai di lokasi, Kamis (15/2/2024).

Soal jaminan uang insentif sebagai jaminan ketika meminjam uang kepada korban masih dugaan saja.

Namun tak dipungkiri perihal pelaku meminjam uang itu benar adanya menurut korban.

Baca juga: TPS Rutan Makale Kekurangan Surat Suara Pilpres, Ketua KPPS: Kami Hanya Terima 90 Surat Suara

Syafran menyebut insentif bagi petugas KPPS memang belum dibayarkan sama sekali.

"Memang belum ada dibayar, bukan berarti ditahan insentifnya," katanya.

Antara korban dan pelaku baru kenal ketika sama-sama menjadi panitia TPS saat pemilihan umum.

"Korban bukan warga sini tapi dia menantunya Ketua RT. Sementara pelaku memang warga sini, jadi mereka tidak saling kenal awalnya, ketemunya disini waktu jadi ketua KPPS," katanya.

Pengakuan istri korban

Fitria Sari (36) istri korban mengatakan sebelum kejadian pelaku hendak meminjam uang dengan Osa sebesar Rp50 ribu.

Namun korban tidak memegang uang pelaku mendekati korban, tak lama kemudian langsung mengeluarkan golok dari dalam jaketnya.

"Pelaku mau meminjam uang ke suami saya tapi lewat adik saya, karena lihat suami baru mengeluarkan uang untuk beli susu encer untuk semua anggota KPPS. Mungkin dipikir dia (pelaku) ada, padahal sama sekali tidak ada lagi uangnya," kata Fitri saat dihubungi via telepon.

Pelaku menyuruh adik ipar korban meminjamkan uang kepadanya.

Namun Osa mengaku tidak memegang uang lagi, selesai magrib pelaku pulang ke rumah dan berganti pakaian.

Setelah beberapa jam kemudian, pelaku kembali ke TPS dan mendekati korban sambil menanyakan kembali uang yang ingin dipinjam.

"Dia datang ke TPS dan mendekati suami saya sambil bilang 'ye Sa .. ye Sa..' . Mungkin maksud dia mau suami kasih dia uang lagi tapi hanya diiyakan saja. Beberapa saat dia langsung mengeluarkan sajam dari jaketnya dan membacok kepala suami saya," tuturnya.

Baca juga: Suami di Sumedang Bacok Istri, Korban Alami Luka di Kepala dan Tangan, Pelaku Berupaya Akhiri Hidup

Fitri menambahkan sehari sebelumnya, pelaku juga sempat meminjam uang kepada suaminya. Pelaku diberi uang Rp 150ribu.

"Sehari sebelumnya dia sudah pinjam uang ke suami dan dikasih, itu uang pribadi," katanya.

Ia membantah jika alasan pelaku membacok karena korban tidak mendahulukan istrinya yang sedang hamil untuk mencoblos saat antre di TPS.

"Ada memang istrinya datang, tapi bagian pendaftaran bilang tidak ada istri pelaku minta didulukan. Yang ada, ibu-ibu sakit struk didulukan, nah yang lain protes. Malahan adik pelaku pagi-pagi mau kerja didulukan oleh suami saya. Kami juga tidak tahu yang mana istri pelaku," katanya.

Sementara Osa mengatakan pembacokan itu terjadi ketika ia sedang melakukan rekap penghitungan suara.

"Saya lagi rekap dan sibuk tandatangan hasil penghitungan. Dia mendekat sambil berkata 'ye Sa .. ye Sa..' tapi saya tidak paham maksud dia, saya iyakan saja. Waktu saya fokus lagi ke berkas dia ngeluarkan parang di jaketnya," katanya.

Ia juga membantah jika pelaku yang mempermasalahkan tentang istrinya tidak didahulukan. Menurutnya yang benar justru ada ibu-ibu sakit struk yang ditemani anaknya dan anaknya minta sang ibu didahulukan.

Baca juga: 3 Orang di Cilacap Diringkus setelah Bacok Seorang Pria, Tersinggung Diteriaki Korban

"Ibu-ibu yang sakit itu juga ngomongnya sama bagian pendaftaran bukan sama saya. Pas didahulukan warga yang lain protes ," katanya.

Kini Osa telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Ilir Barat II Palembang. Untuk sekarang ia tengah menjalani rawat jalan di rumahnya yang berada di kawasan Mata Merah.

"Istri sudah buat laporan semalam di Polsek IB II," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Ketua KPPS 30 Ilir Dibacok Linmas, Polisi Buru Pelaku, Ungkap Dugaan Motif

dan

Ketua KPPS 30 Ilir Palembang Dibacok Linmas, Baru Saling Kenal di TPS

Kronologi Ketua KPPS 30 Ilir Palembang Dibacok Linmas, Istri Korban Ungkap Dugaan Pemicunya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini