TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal penanganan banjir di Demak, Jawa Tengah.
Diketahui, banjir yang menggenangi wilayah Kecamatan Karanganya, Demak disebabkan karena tanggul Sungai Wulan Jebol.
Terbaru ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa tanggul tersebut sudah berhasil ditutup.
Basuki pun telah turun ke Kabupaten Demak untuk memastikan perbaikan tanggul tersebut.
Dengan mengendarai sepeda motor, Menteri Basuki turun dari Jembatan Tanggulangin menuju lokasi tanggul jebol menyusuri tanggul sejauh kurang lebih 1,7 kilometer.
"Alhamdulillah (tanggul jebol, red) sudah nutup kan kemarin. Ini sekarang tinggal memperkuat dan membuat leveling tanggul dari sini (jembatan Tanggulangin) ke titik tanggul jebol," terangnya.
Basuki menjelaskan kondisi tanggul yang digunakan sebagai lalu lintas armada untuk perbaikan titik jebol juga harus diperbaiki.
Dengan cara menebalkan dan meninggikan tanggul baik tanggul yang masih kokoh berdiri, maupun tanggul sungai yang baru diperbaiki.
Kata dia, penyempurnaan tanggul menjadi satu di antara prioritas penanganan banjir, mengingat intensitas hujan diprediksi masih tinggi hingga akhir Februari.
"Tanggul kan sudah banyak dipakai jadi ada yang lendut-lendut kita perbaiki, karena kondisi hujannya nanti diprediksi masih terus sampai akhir Februari," ujarnya.
Tambah Pompa Sedot Banjir Hingga 22 Unit
Baca juga: Banjir di Demak Mulai Surut, Kendaraan Kecil Sudah Bisa Melintas
Menteri Basuki juga memastikan bahwa upaya penyedotan genangan banjir di permukiman Demak dan Jalan Pantura sudah dimaksimalkan.
Saat ini jumlah mesin pompa yang dioperasikan bertambah dari 12 unit menjadi 22 unit.
Kapasitas daya sedot pompa mencapai 11,5 meter kubik per detik atau 11.500 liter per detik.
Dari 22 pompa tersebut didatangkan dari beberapa daerah, di antaranya Solo, Surabaya, Cirebon, dan Jakarta.
Semuanya dioperasikan maksimal untuk mengurangi genangan air di Jalan Pantura dan permukiman.
"Mudah-mudahan kalau kita hitung, air di sawah lebih tinggi dari pada di sungai. Sehingga masih bisa dialirkan gravitasi ke sungai. Mudah-mudahan 2-3 hari sudah surut," harap Basuki.
Menteri PUPR juga memastikan bahwa jumlah pompa yang ada saat ini bisa dioperasikan.
Penyempurnaan tanggul dan penyedotan genangan banjir dilakukan bersamaan agar bisa selesai dengan cepat.
"Tanggul jebol yang kecil-kecil juga sudah kami tutup. Kalau sudah ditutup 100 persen, sudah tutup dua-duanya tanggul jebol, tinggal menyempurnakan saja tinggi dan menebalkan. Sekarang mobil besar sudah bisa lewat jalur pantura, kita maksimalkan 2-3 hari surut," tegasnya.
Warga Karanganyar Demak, Tampung melihat langsung upaya penyedotan genangan banjir yang dilakukan pemerintah tak jauh dari tempat tinggalnya.
Dia berharap, banjir yang menggenangi permukiman di Karanganyar Demak segera surut. Supaya bisa kembali beraktivitas di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
"Sebagai warga berharap penyedotan air ini bisa maksimal, agar banjir segera surut," harapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Pantura.com dengan judul Upaya Menteri PUPR Basuki Tangani Banjir yang Rendam Pantura Demak-Kudus: 2-3 Hari Sudah Surut