News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bentrok di Maluku Tenggara, Seorang Pelajar Tewas, Kasat Reskrim Kena Panah, 3 Korban Luka Bacok

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangun pos polisi dirusak sekelompok orang saat terjadi tawuran di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Ohoijang, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Selasa (20/2/2024) dini hari. akibat insiden ini 3 orang terluka bacok. Sementara Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara (Malra), AKP Wido Dwi Arifiya Zaen yang mengamankan bentrok tersebut terkena anak panah.

Kasat Reskrim kemudian dilarikan ke RSUD Karel Sadsuitubun.

Rencananya kasat Reskrim akan dirujuk ke Rumah Sakit Siloam.

Kapolres Malra AKBP Frans Duma mengimbau kepada semua pihak agar dapat menahan diri, serta menyerahkan sepenuhnya persoalan itu kepada polisi selaku aparat penegak hukum.

Baca juga: Selain 2 Polisi Kena Anak Panah, Bentrok Warga di Maluku Tenggara juga Tewaskan Pelajar

"Seluruh elemen masyarakat, juga diminta untuk terus merawat kebhinekaan, serta menjaga persaudaraan, persatuan dan kesatuan sebagai anak-anak Maluku," ucapnya, Selasa (21/2/2024).

"Jangan karena masalah sepele, sehingga keamanan dan kedamaian yang selama ini sudah tercipta ternoda karena ulah satu dua orang. Kalau ada masalah segera lapor kepada aparat Kepolisian, jangan main hakim sendiri yang malah akan merugikan banyak orang," imbuhnya.

Belum diketahui pasti penyebab bentrokan itu, namun menurut Badan Kesbangpol Kabupaten Maluku Tenggara Bidang Konflik disebutkan, saling ejek antar pemuda Pemda dan Ohoijang jadi pemicu.

Awal Mula Bentrok

Bentrokan tersebut bisa terjadi karena dipicu pengancaman dari salah satu kelompok di Perumahan Pemda.

"Diawali ada dua orang anak muda yang dengan kendaraan sepeda motor kemudian mendatangi perumahan Pemda dan melakukan pengancaman secara lisan kepada ibu-ibu yang duduk-duduk di situ," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat.

"Akibat dari kejadian tersebut, kemudian menimbulkan konsentrasi massa yang bahkan terjadi bentrokan," sambungnya.

Roem mengatakan, bentrokan antara dua kelompok warga itu bukan pertama kali yang terjadi, melainkan sudah sering terjadi.

"Kadang (pemicunya) hal-hal sepele ya saling ejek, kemudian ada yang mungkin mabuk, ini hal-hal sepele sebenernya yang menyebabkan terjadinya bentrokan," ungkapnya.

Bahkan, kata Roem, Polri bersama TNI dan Pemerintah Kabupaten juga sudah melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi bentrokan dari kedua kelompok tersebut.

Namun, kata Roem, hal tersebut belum menjadikan kedua kelompok untuk saling berdamai.

"Sudah berulang kali juga kerja sama polri melakukan upaya-upaya dengan melakukan pendekatan-pendekatan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat kedua belah pihak untuk adanya perdamaian," jelasnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini