TRIBUNNEWS.COM, FAKFAK - Jenazah Umar Ali Madamar, korban helikopter jatuh di hutan Halmahera Tengah, Maluku Utara dijadwalkan tiba di rumah duka di Fakfak, Sabtu (24/2/2024).
"Jenazah adik kami Umar Ali Madamar, direncanakan tiba di hari Sabtu. Awalnya kami mengetahui kabar kecelakaan pada Selasa malam sekira jam 9 dari pihak perusahaan tempat almarhum bekerja," kata pihak keluarga, Hanafi Remneuw.
Hanafi Remneuw menyebutkan, saat ini pihak keluarga masih sangat terpukul mendapatkan kabar tersebut.
"Segala informasi yang kita dapatkan, termasuk pengantaran keberangkatan jenazah juga diinformasikan oleh Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di mana almarhum bekerja," terangnya.
Baca juga: Detik-detik Helikopter Jatuh di Halmahera Maluku Utara, 3 Orang Tewas, Sempat Kehilangan Kontak
Sementara itu suasana duka terpantau di rumah duka.
Para kerabat juga terlihat menguatkan istri almarhum Umar Ali Madamar.
"Istri adik kami ini, selepas menikah langsung berpisah jarak karena Ali harus bekerja di perusahaan," kata kerabat Ali, Hanafi Remneuw kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak, Kamis (22/2/2023).
Hanafi mengatakan keluarga masih menunggu informasi lanjut dari perusahaan tempat korban bekerja.
"Pastinya (jenazah) diberangkatkan dengan pesawat dan kami berharap bisa lancar hingga jenazah adik kami tiba dengan baik di Fakfak," ujar Hanafi Remneuw.
Sebelumnya, helikopter jatuh di hutan Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Helikopter itu digunakan Indonesia Weda Industrial Park (IWIP).
Akibat kecelakaan tersebut, semua penumpang helikopter dikabarkan meninggal dunia.
Mereka adalah Pilot Agus Sunaryanto, Kopilot Septian dan penumpang Umar Ali.
Peristiwa terjadi pada Selasa, 20 Februari 2024 sejak helikopter tersebut dilaporkan hilang kontak.
Pada Rabu siang, 21 Februari 2024, bangkai helikopter jatuh baru ditemukan.
Baca juga: TNI AL Kerahkan KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan Helikopter Panther ke Latma MILAN India
Kepala Basarnas Ternate, Fatur Rahman mengatakan pihaknya sudah melihat serpihan pesawat berdasarkan hasil pemantauan udara.
"Setelahnya kami kembali, dan sampaikan temuan itu ke Tim SAR Gabungan. Dan sekarang, Tim SAR Gabungan masih melakukan evakuasi jasad korban," ungkapnya.
Sembari menambahkan, pihaknya belum mengetahui penyebab jatuhnya helikopter tersebut.
"Ini baru dugaan, informasinya karena cuaca buruk di area perlintasan helikopter," tandasnya.
20 Personel Diturunkan
Wadansat Brimob Polda Maluku Utara, AKBP Indra Andiarta menyebut pihaknya mengerahkan 20 personel Brimob bantu evakusi korban.
"Dari kita Brimob ada sebanyak 20 orang yang kita kerahkan lebih dulu ke lokasi," kata Indra, Rabu (21/2/2024).
Dia menyebut, personel yang dikerahkan itu untuk di Mako Brimob Polda Malut 4 orang, 10 orang dari Halmahera Timur dan 6 orang dari Kompi Weda.
Untuk personel yang lebih dulu ke lokasi itu lanjut Wadansat perosnel Kompi Weda bersama beberapa karyawan PT IWIP.
"Jadi yang sisir awal itu personel Brimob Weda bersama karyawan yang menuju ke lokasi jatuhnya helikopter," ucapnya.
Untuk saat ini korban sudah berhasil dievakuasi mengunakan Heli PK.DAM menuju ke Bandara Cekel Tanjung Uli PT IWIP.
"Sekarang perosnel sudah evakusi tiga korban jatuhnya pesawat ke RSUD Weda untuk diidentifikasi oleh.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Maluku Utara," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul Isak Tangis Keluarga Umar Ali Madamar Pecah di Rumah Duka Korban Helikopter Jatuh