"Melihat kaki korban tidak sampai di lantai sehingga berteriak memanggil suaminya," ucapnya.
Tak lama berselang, ayah korban datang dan langsung mendobrak pintu kamar anaknya.
Tangis histeris pun pecah ketika ayah dan ibu Z melihat anaknya itu dalam posisi tergantung.
"Setelah terbuka saksi (orang tua Z) melihat korban sudah tergantung dengan cara menggantung dirinya dengan menggunakan tali jemuran (nilon) dan dalam keadaan sudah tidak bernyawa," terangnya.
Terkait hal tersebut, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum dan autopsi.
"Korban sudah dikebumikan di pemakaman umum setempat," ujarnya.
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Terungkap Alasan Zul Bos Perusahaan Ekspedisi di Jeneponto Akhiri Hidup, Ternyata Terlilit Utang