TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Hiasan berbentuk lafaz Allah yang dilapisi emas 2,6 kilogram di kubah masjid Al Huda Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku hilang dicuri.
Peristiwa hilangnya hiasan yang diperkirakan nilainya mencapai Rp 3 miliar tersebut barudiketahui warga, Senin(4/3/2024) pagi sekira pukul 07.00 WIT.
Raja atau Kepala Desa Kayeli, Fandi Ashari, mengungkap kronologis hilangnya barang berharga tersebut dari atas kubah masjid.
"Jadi kronologinya itu pagi hari kemarin sekitar pukul 07.00 ada masyarakat sekitar (masjid) yang lihat tiang alif sudah hilang, lalu dia kasih tahu warga lain," kata Fandi, Rabu (6/3/2024).
Kabar tersebut pun menyebar cepat di masyarakat hingga membuat masyarakat di seluruh Kabupaten Buru.
Fandi menyebut, hiasan tersebut memiliki berat 2,6 kilogram.
Baca juga: Kubah Masjid di Tasikmalaya Copot, Menggelinding hingga Timpa Rumah
Harga hiasan masjid yang hilang itu diperkirakan mencapai lebih dari Rp 3 miliar.
"Itu beratnya 2,6 kg," ujarnya.
Asal Usul Hiasan Lafaz Allah Berlapis Emas
Fandi Ashari Wael mengungkap hiasan lafaz Allah senilai Rp 3 miliar tersebut dibuat berasal dari patungan warga.
"Jadi dulu awalnya tahun 2013-2014 itu semua masyarakat dan penambang yang ada di Gunung Botak itu kumpul emas," kata Fandi dilansir dari Kompas.com.
Setelah emas terkumpul, kata Fandi, panitia dan warga kemudian mendatangkan perajin emas ke desa tersebut untuk membuat hiasan berbentuk lafaz Allah yang kemudian dipasang di atas kubah masjid tersebut.
"Itu perajin emas didatangkan ke Kayeli lalu dibikin di Kayeli," ucapnya.
Baca juga: Warga Muslim China bentrok dengan polisi imbas keputusan pembongkaran kubah masjid
Kemudian hiasan tersebut dipasang pada 2015 dengan melakukan proses upacara keagamaan.
Hilangnya hiasan kubah masjid tersebut membuat warga di desa Kayeli terkejut dan sedih.