News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dugaan Kasus Perundungan Siswa SMP di Cirebon, Korban Alami Luka di Kepala dan Trauma

Editor: Abdul Muhaimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan. Lokasi perundungan bocah berinisial AES (12) asal Kelurahan/Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon jauh dari permukiman.

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral video perundungan yang dialami seorang bocah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Terlihat korban dianiaya teman-teman seusianya di sebuah area yang penuh semak belukar.

Korban merupakan warga Kecamatan Sumber berinisial AES (12).

Polres Cirebon masih menyelidiki dugaan kasus perundungan ini.

Menurut Paman korban, Muhammad Fathurozi (27), lokasi diduga perundungan itu berjarak 500 meter dari pemukiman.

Jarang sekali ada aktivitas warga di area permukiman tersebut.

"Ya di sini lokasinya, jauh dari permukiman," ujar Fathurozi saat menunjukkan lokasi diduga perundungan ponakannya, Kamis (7/3/2024).

Awalnya, ia juga tak menyangka bahwa lokasi tersebut menjadi saksi bisu kejamnya teman sepermainan AES atas apa yang dialaminya.

Namun setelah melihat video yang beredar, Fathurozi meyakini lokasi tersebut memang kerap dibuat area bermain dan menjadi lokasi perundungan.

"Parah kalau lihat videonya, gak tega," ucapnya.

Sebelumnya, Nani Triana (42), bibi dari korban perundungan di Kelurahan/Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, akhirnya angkat bicara mengenai pengalaman tragis yang menimpa keponakannya.

Baca juga: Pengakuan Pelaku Perundungan Remaja Perempuan di Batam, Korban Ditampar hingga Diinjak

Dalam wawancara dengan media pada Kamis (7/3/2024), Nani Triana membagikan pengalaman pahitnya ketika mengetahui keponakannya, AES (12), menjadi korban perundungan yang mengguncang hatinya.

"Awalnya, saya curiga dengan sikap pendiam keponakan saya."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini