TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah berinisial AEE (5) tewas setelah tenggelam di selokan tanpa tutup di Jalan Kedurus IV Gang Baru, Kedurus, Karang Pilang, Surabaya, pada Kamis (7/3/2023) malam.
Selokan tanpa tutup tersebut berkedalaman 1,5 meter dan berlokasi di depan kos yang disewa orang tua korban, Eviek Piscesty dan Ervan Efendi.
Korban ditemukan tak bergerak dalam kondisi terbenam.
Bibi korban, Ninik (65) mengatakan, tidak ada saksi mata yang tahu bagaimana korban bisa tenggelam dan tewas, di dalam selokan tersebut.
Berdasarkan cerita yang didengarnya dari ayah korban, semula korban diketahui tidur bersama ayahnya, Ervan Efendi.
Diduga saat ayahnya masih tidur, si bocah tiba-tiba keluar dari kos, tanpa ada yang mengetahui.
Apalagi, jarak pintu kos dengan gorong-gorong depan kos yang berbatasan langsung dengan jalanan utama gang tersebut, terbilang pendek. Jika dihitung, tak sampai dua depa orang dewasa.
Ninik menduga, korban sempat terjerembap ke dalam gorong-gorong tepat depan kos, yang agak terbuka pada bagian pinggirannya.
Lalu, tubuh korban terseret arus air selokan hingga berada di area selokan yang tanpa penutup di depan rumah tetangganya.
"Iya mungkin. Gak ada yang tahu jatuhnya dari gorong-gorong itu. Iya mungkin dari sini (sambil menunjuk lubang gorong-gorong depan rumah korban)," ujarnya, saat ditemui awak media di lokasi.
Kemungkinan tersebut bertambah, karena semua orang di perkampungan tersebut tahu kondisi AEE yang mengalami kondisi kesehatan tak normal karena stunting.
Baca juga: Pemuda asal Luwu Hilang di Tambak Ikan, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian, Diduga Tenggelam ke Laut
Usia AEE terbilang cukup besar. Namun postur tubuhnya, berbeda dari postur tubuh anak-anak usia sebayanya.
Dari segi pergerakan tubuh, tentu saja tak sama. Sang bocah tak bisa berdiri atau berjalan seperti anak normal lainnya.
Selama ini, si bocah bergerak dengan cara menggeser-geserkan tubuhnya di permukaan lantai.