TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah sukses menggelar kegiatan bersih pantai bertajuk Bersih Bajo sejak tahun 2022 lalu, kegiatan serupa kembali digelar tahun ini.

Bertajuk "Bersih Bajo Chapter Three", kegiatan bersih pantai yang digelar pada Kamis (7/3/2024) lalu itu kini diprakarsai oleh Ta’aktana Resort & Spa.

Acara bersih pantai tahun ketiga ini kini dikelola manajemen Ta’aktana Resort & Spa setelah mereka mendapat pengarahan dari organisasi non-profit, Divers Clean Action (DCA).

“Sejak pertama kali diadakan tahun 2022, bahkan saat pembangunan resort kami belum dimulai, Bersih Bajo telah berjuang bersama komunitas-komunitas lokal untuk mengadvokasi penanganan sampah yang terintegrasi dan berdampak nyata bagi pelestarian lingkungan di Labuan Bajo” ujar Sabreena, General Manager Ta’aktana Resort & Spa dalam keterangannya, Sabtu (9/3/2024)

Dalam kegiatan Bersih Bajo tahun ini Ta’aktana Resort & Spa juga menggandeng para perwakilan komunitas dan belasan siswa-siswi Binus School Simprug yang tengah Immersion Trip di Labuan Bajo.

Baca juga: Tujuh Pelaku Pengebom Ikan di Taman Nasional Komodo Labuan Bajo Ditangkap Polairud

Mereka juga berkesempatan melakukan rangkaian kegiatan edukasi kepedulian lingkungan dan kepedulian, di antaranya penanaman koral, pelepasan bayi kura-kura, edukasi tentang pemilahan sampah, serta menggunakan mikroskop digital untuk mengamati microplastics pada sampel pasir yang dipandu oleh Swietenia Puspa Lestari dari DCA.

Sabreena pun berterima kasih kepada para komunitas yang berkenan bahu-membahu merintis Bersih Bajo sejak chapter pertama.

Ia menyampaikan bahwa ke depannya Ta’aktana Resort & Spa akan meneruskan budaya peduli lingkungan pada seluruh staf serta menjalankan kegiatan bersih pantai secara rutin di Pantai Wae Rana.

Itu dilakukan dalam upaya menjaga alam dan meningkatkan daya tarik Labuan Bajo bagi wisatawan lokal dan internasional.

Selain aksi bersih pantai, kegiatan Bersih Bajo chapter ketiga kemarin juga diisi kegiatan penyerahan donasi dari Ta’aktana Resort & Spa dan Binus School Simprug untuk SLB Karya Murni dan Komunitas Pencegahan Stunting pada Anak di Ende yang dipimpin Romo Rudy dari Keuskupan Agung Ende.

Baca juga: Demi Dukung Labuan Bajo sebagai DPSP, Brantas Abipraya Bangun Jalur Akses ke Pelabuhan Wae Kelambu

Hanz Ponceca, guru dan wali kelas di Binus School Simprug menyampaikan bahwa pada kegiatan ini para siswa-siswi berkesempatan melihat, menyentuh, dan merasakan sendiri berbagai pengalaman dengan alam dan masyarakat di Labuan Bajo serta belajar untuk mengapresiasinya.

“Anak-anak sangat tergerak saat menyaksikan bakat (menyanyi) yang luar biasa dari para siswa-siswi SLB, salah satunya bahkan menyimpulkan bahwa ternyata kondisi disabilitas dapat ditransformasi menjadi kemampuan yang luar biasa” tutur Hanz.

Hanz juga menyampaikan bahwa apa yang dipelajari para siswa-siswi dari Immersion Trip dan kegiatan Bersih Bajo ini akan diterapkan di sekolah dan rumah masing-masing.

Mereka juga berharap saat kembali berwisata ke Labuan Bajo suatu hari nanti, keindahan alam dan kesejahteraan masyarakat dapat tetap dijaga dengan baik.