Seperti bencana longsor yang terjadi di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Selasa (12/03/2024). Kejadian longsor pada pukul 14.00.
Lalu disusul longsor di Desa Gadon, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Selasa (12/03/2024). Kejadian longsor pada pukul 23.00.
Dampaknya akses jalan terputus dan mengancam beberapa rumah warga yang letaknya berada di bantaran sungai dekat lokasi longsor.
Menanggapi rentetan kejadian bencana itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana susulan yang dapat terjadi pada puncak musim hujan 2024.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, Agung Tri, mengatakan BPBD telah mengupayakan beberapa langkah sebagai respon tanggap terhadap potensi kedaruratan bencana yang bisa terjadi.
"Kita terus melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah yang rawan bencana seperti tanah longsor dan banjir," katanya, kepada Tribunjateng, Rabu (13/03/2024).
Agung mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di wilayah sekitar sungai. Lantaran potensi bahaya sangat tinggi.
Lebih lanjut, Agung meminta bagi masyarakat yang di daerahnya terjadi suatu bencana, masyarakat dapat melaporkannya ke kepala desa atau camat. Sehingga diteruskan ke BPBD.
"Atau bisa langsung ke kami. BPBD siap siaga 24 jam untuk tanggap darurat kebencanaan," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Penambangan Pasir Ilegal di Bengawan Solo Picu Longsor di Blora, Bupati Arief: Harus Ditertibkan dan Luapan Bengawan Solo Berimbas Banjir dan Longsor, BPBD Blora Imbau Warga Waspada