Namun pada pelaksanaannya, sejumlah warga diduga menerima uang untuk memilih salah satu calon.
"Itu akibat serangan fajar," kata Madasik.
Dia mengaku penyetopan sementara itu bukan semata-mata karena gagal dalam Pileg 2024, tetapi karena tidak sanggup membayar beban listrik sumur bor yang selama ini ditanggungnya.
Pada 18 Februari 2024, Madasik telah mengundang tokoh masyarakat setempat untuk mencari solusi agar biaya listrik dan perawatan mesin ditanggung warga.
Madasik pun menawarkan biaya pengambilan air dari salurannya dinaikkan dari sebelumnya Rp 10 ribu per kubik.
"Saya berharap naik, supaya bisa menutupi kebutuhan biaya listriknya, ternyata sampai detik ini belum ada solusi," ujarnya.
Madasik menegaskan tidak memutus sambungan air.
Penyetopan ini, kata dia, hanya dilakukan sementara sampai ada solusi terbaik.
Di tempat lain, Ahmad Rizal yang merupakan caleg DPRD Kabupaten Subang, sempat viral menyalakan petasan dan memBongkar Jalan akibat kalah dalam kontestasi 5 tahunan tersebut.
Rizal merupakan petahana DPRD Kabupaten Subang dengan raihan suara terbanyak pada Pemilu sebelumnya.
Belum lama ini Kang Dedi Mulyadi bertemu dengan pria yang akrab disapa Haji Rizal tersebut.
“Pemilu sekarang hanya dapat sekitar 4.600 suara, kalah 400 suara untuk masuk lagi,” kata Rizal kepada Dedi.
Selama menjabat sebagai anggota DPR, Rizal mengatakan, dia kerap membantu urusan pembangunan di desa yang masuk dalam Dapilnya.
Selain menggunakan dana dari anggaran negara, dia mengaku kerap mengeluarkan uang pribadi untuk pembangunan tersebut.