TRIBUNNEWS.COM – Sebuah foto yang menunjukkan seorang Warga Negara Asing (WNA) meninggal dunia saat mendaki di Puncak Gunung Agung, Bali, viral di media sosial.
Dalam postingan di akun Instagram @infodenpasarterkini.id, Selasa (12/3/2024), WNA yang menggunakan jaket, celana, serta sepatu hitam itu terlihat sudah tak berdaya.
Berdasarkan informasi dari postingan, belum diketahui pasti kronologi meninggalnya pendaki yang memiliki rambut serta kulit putih itu.
Namun, keberadaan WNA yang meninggal dunia itu diketahui.
“Berdasarkan titik koordinat yang di share dalam chat, posisi koordinat berada di sekitar pertemuan Jalur Puregai dan Pura Pengubengan (Besakih) atau sekitar plakat Simpang Jodoh yang lebih dekat mengarah ke Jalur Puregai,” tulis keterangan di postingan.
Pria asing itu ditemukan seorang pendaki di Puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali, Selasa 12 Maret 2024 siang.
Mengutip dari Tribun-Bali.com, pendaki yang pertama kali menemukan WNA tersebut juga belum diketahui identitasnya.
Saat melihat korban, pendaki itu langsung mengunggahnya di media sosial.
Diperkirakan, WNA berkulit putih itu meninggal dunia diketinggian sekitar 2.833 MDPL.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya mengatakan pertama kali mendapatkan informasi melalui grup.
"Info awal kami terima melalui group potensi SAR yang menyatakan bahwa seorang pendaki WNA menemukan jenazah, selanjutnya berkoordinasi dengan BPBD serta pemandu lokal setempat, akhirnya dipastikan informasi tersebut A1 pada pukul 19.00 Wita," kata I Nyoman Sidakarya, Rabu (13/3/2024)
Baca juga: 2 Pendaki Tersesat di Gunung Batukaru Tabanan, Sepeda Motornya Ditemukan di Pujungan
Pada sore itu, kurang lebih pukul 17.00 Wita, dua pemandu lokal mendaki melalui Pengubengan dan setelah dua jam lebih perjalanan, mereka tiba di lokasi penemuan jenazah.
Kondisi cuaca di lokasi berkabut tebal dan angin sangat kencang, maka proses evakuasi tidak memungkinkan untuk dilaksanakan malam kemarin.
"Pagi tadi pada pukul 03.00 Wita tim SAR gabungan sudah bergerak dari Pos Pengubengan, dan normalnya perjalanan pergi dan pulang sekitar 6 jam, tentunya akan memerlukan waktu lebih lama karena mengevakuasi jenazah," ungkap Nyoman Sidakarya.