"Curah hujan yang esktrem itu kalau (menurut) BMKG lebih dari 150 milimeter per hari, itu sudah ekstrem. Ini katanya sampai 400 milimeter per hari," lanjutnya.
Basuki menjelaskan bahwa Kementerian PUPR bertanggung jawab untuk menangani prasarana umum yang rusak, seperti jalan, jembatan, kantor, masjid, dan perumahan.
Terkait perumahan, Direktorat Jenderal Perumahan akan berkoordinasi dengan BNPB untuk menentukan penanganan yang tepat bagi masyarakat terdampak dengan kondisi rumah rusak ringan, sedang hingga berat.
Basuki menargetkan, pembersihan area terdampak bencana berlangsung satu minggu dan penanganan longsor di tebing sungai menggunakan sheet pile beres dalam dua minggu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Korban Tewas Akibat Banjir Sumatera Barat Capai 28 Orang, 5 Orang Hilang
Relokasi Perkampungan
Sementara itu terkait perkampungan di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan dan Padang Pariaman yang rawan banjir dan longsor bakal direlokasi.
"Ada lokasi-lokasi yang perumahan atau perkampungan yang memang sebaiknya direlokasi, bukan hanya di Pesisir Selatan termasuk yang di Padang Pariaman," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, Rabu (13/3/2024).
Muhadjir menuturkan, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat dan pemerintah kabupaten setempat sudah ditugaskan untuk mencari lahan tempat relokasi perkampungan itu.
Sedangkan, pembangunan kampung akan menggunakan dana siap pakai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang biasa digunakan untuk membangun perumahan terdampak bencana.
"(Dana siap pakai) tidak terbatas, belum, belum secara detail belum (diputuskan besarannya). Kita baru kita keluarkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan," ujar Muhadjir.
Diketahui akibat hujan deras bencana terjadi di 12 wilayah di Sumbar, yakni:
- Kota Padang
- Kabupaten Pesisir Selatan
- Kabupaten Padang Pariaman
- Kabupaten Pasaman Barat
- Kabupaten Agam
- Kabupaten Pasaman
- Kabupaten Limapuluh Kota
- Kabupaten Kepulauan Mentawai
- Kota Pariaman
- Kabupaten Solok
- Kota Solok
- Kota Sawahlunto
Pemerintah mencatat bencana di Pesisir Selatan dan Padang Pariaman menyebabkan 28 orang meninggal dunia dan 5 orang lainnya masih hilang.
Adapun sejauh ini ada lebih dari 86.000 orang atau 28.925 kepala keluarga yang terdampak banjir dan longsor.
Selain itu, bencana ini juga menyebabkan 1.609 unit rumah rusak ringan dan sedang, 40 unit rumah rusak berat, 24.000 unit rumah terendam, 3 unit rumah hanyut, 54 fasilitas umum terdampak, 21 jembatan terendam, dan 1 jembatan rusak berat.
Sumber: (TribunPadang.com) (Kompas.com)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Hari Kedelapan, Operasi SAR 5 Korban Longsor dan Banjir di Pesisir Selatan Berlanjut