TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Motif AS (19), santriwati asal Sumatra Selatan membuang bayi yang baru dilahirkannya hingga kini belum terungkap.
Termasuk soal siapa ayah biologis dari bayi tersebut.
Beruntung sang bayi dalam kondisi selamat dan kini dirawat di RS Bhayangkara.
Sebelumnya warga dihebohkan dengan penemuan bayi di Dusun Templek, Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.
Baca juga: Tinggalkan Bayi yang Baru Dilahirkan di Tempat Pangkas Rambut, Ini Alasan Ibu Muda di Cimahi
Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan di teras rumah Supiatun, Minggu (17/3/2024) malam.
Saat ditemukan, sang bayi berada dalam sebuah kardus dalam kondisi hidup.
Kini AS bersama sang bayi kini tengah menjalani perawatan di RS Bhayangkara Kediri.
Terkait penemuan bayi ini, pihak pondok pesantren tempat santriwati AS mondok memberikan klarifikasinya.
Mustofa, pemilik pondok yang berlokasi di Dusun Templek, Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri itu memberikan penjelasan yang disampaikan dalam video berdurasi 2 menit 56 detik.
Dalam video tersebut, Mustofa mengatakan, santriwati yang telah membuang bayinya tersebut bukanlah warga Kediri.
Bahkan santriwati tersebut baru masuk ke pondoknya 2,5 bulan belakangan.
"Alhamdulillah ibu dari bayi sudah ditemukan dan mau mengakui perbuatannya. Anak (ibu bayi) berasal dari Sumatra yang mondok di Jawa Tengah. Baru bermukim di rumah saya sekitar 2,5 bulan," kata Mustofa dikutip dari Surya.
"Sama sekali tidak mengira dan menduga anak tersebut melahirkan seorang bayi dan setelah lahir dibuang," terang Mustofa dalam video.
Baca juga: Sosok Santriwati Pelaku Pembuangan Bayi di Kediri, Warga Kaget Ada Kardus Berisi Bayi di Teras Rumah
Ia mengatakan, kejadian tersebut berlangsung saat para santri dan seisi pondok tengah menjalankan salat tarawih.
Sehingga tidak ada yang mengetahui peristiwa lahirnya bayi.
Mustofa juga menyebut, akibat kejadian ini dirinya dan keluarga turut terkena imbas.
"Saya turut menerima imbasnya. Ini ujian saya sekeluarga di bulan suci ramadhan, semoga saya sekeluarga diangkat derajatnya. Mengapa saya jelaskan ini supaya tidak menimbulkan fitnah. Semoga saya diberi sabar dan tabah untuk ngurus santri lainnya," ujarnya.
Kondisi Bayi
Sementara itu AS (19) bersama sang bayi kini tengah menjalani perawatan di RS Bhayangkara Kediri.
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengunjungi bayi laki-laki yang belum diberikan nama itu langsung ke rumah sakit.
"Alhamdulillah kondisi bayi membaik. Sekarang dirawat di RS Bhayangkara Kediri," ungkap Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto, Selasa (19/3/2024).
AKBP Bimo mengatakan, pihaknya menjenguk dan melakukan pengecekan langsung.
Baca juga: Polisi Selidiki Motif Santri di Kediri Buang Bayi yang Baru Dilahirkannya
Ia juga ingin memastikan bahwa bayi laki-laki itu mendapatkan perawatan medis yang memadai.
Ia mengaku terharu saat melihat langsung kondisi bayi yang dibuang oleh ibunya beberapa saat setelah dilahirkan.
"Alhamdulillah kondisi bayi sangat baik. Terus membaik apalagi sudah ditangani dengan tepat di sini (RS Bhayangkara). Informasi yang didapat juga berat badannya naik, sekarang jadi 2,7 kilogram," terang AKBP Bimo.
Ditanyai soal motif dan alasan sang ibu membuang bayinya, AKBP Bimo menyebut masih dalam tahap penyelidikan oleh Satreskrim Polres Kediri.
"Untuk perkembangan masih dalam penyelidikan dan didalami oleh Satreskrim Polres Kediri. Nanti akan kami informasikan apabila sudah ada perkembangan lebih lanjut," ungkapnya.
Awal Mula Penemuan Bayi
Sebelumnya warga Dusun Templek, Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri dihebohkan dengan penemuan bayi di teras rumah warga, Minggu (17/3/2024) malam.
Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut diletakkan dalam sebuah kardus dan dalam kondisi hidup.
Bayi ditemukan oleh pemilik rumah, Supiatun saat pulang salat tarawih.
Penemuan ini menggegerkan warga sekitar. Warga langsung berkerumun melihat kondisi bayi malang tersebut.
Bahkan video-video penemuan bayi sempat viral di media sosial hasil video amatir dari warga.
"Betul ada penemuan bayi semalam di rumah warga Templek. Bayi laki-laki dalam kondisi sehat," kata Kapolsek Puncu AKP Gatot Pesantoro, Senin (18/3/2024).
AKP Gatot mengatakan, awal mula ditemukannya bayi ketika pemilik rumah pulang dari salat tarawih.
Saat itu pemilik rumah melihat ada sebuah kardus yang tergeletak di teras.
Supiatun mencurigai isi kardus tersebut karena bergerak-gerak.
Lantas ia membuka kardus dan ditemukan sesosok bayi laki-laki dalam kondisi masih hidup.
Kondisi bayi diperkirakan baru dilahirkan karena tali pusar juga belum terpotong dengan sempurna.
Selain itu juga terdapat bercak darah di tubuh bayi.
"Pemilik rumah kemudian melapor ke perangkat desa dan diteruskan pada kami. Kemudian kami koordinasikan dengan berbagai pihak termasuk bidan desa untuk penanganan awal di Puskesmas Gadungan," ujarnya.
Bayi kemudian dievakuasi dan dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Pelakunya Santriwati
Pelakunya ternyata AS (19), warga asal Sumatra Selatan yang tinggal di pondok pesantren dekat rumah lokasi penemuan sang bayi.
"Sudah terungkap ibu dari si bayi. Jadi kami melakukan lidik dan berhasil menemukan yang bersangkutan," kata Kapolsek Puncu AKP Gatot Pesantoro, Senin (18/3/2924).
"Setelah penemuan tersebut kami bersama Unit Opsnal Satreskrim Polres Kediri melakukan penyelidikan dan mendapatkan hasil bahwa di salah satu rumah yang tak jauh dari lokasi ada santri yang diduga habis melahirkan," jelas AKP Gatot.
Pihak Unit Reskrim Polsek Puncu bersama Unit Opsnal Satreskrim Polres Kediri kemudian mendatangi lokasi dan melakukan interogasi.
Dari hasil interogasi tersebut, AS mengakui bahwa dirinya telah membuang bayi yang baru saja ia lahirkan tersebut.
"Selanjutnya ibu dari bayi kami bawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk mendapatkan perawatan. Sementara bayi yang ditemukan juga dalam kondisi sehat dan tengah dirawat di RS Bhayangkara juga," ungkap AKP Gatot.
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul BREAKING NEWS Viral Video Klarifikasi Kiai Tempat Mondok Santriwati yang Buang Bayi di Puncu Kediri