Herbert juga meminta, kepada para pekerja untuk melakukan percepatan pembangunan. Serta meminta pihak kontraktor menambahkan jumlah pekerja.
Baca juga: Pastikan Layanan Optimal, Dirut Pertamina Patra Niaga Cek Kesiapan SPBU di Kota Medan
"Dengan begitu kami tidak merubah arah, tapi kami melakukan percepatan tenaga kerja. Karena material project masih ada. Si rekanan juga harus buat invoice material. Jangan nanti ada lagi kendala di luar penagihan," jelasnya.
Telat bayar pekerja
Menurut Herbert, proyek MIC sempat dikerjakan lima orang karena kontraktor telat membayar para pekerja bangunan.
Menurut Herbert, meski ada keterlambatan pembayaran dari pihak kontraktor, bukan menjadi alasan para pekerja agar tidak melanjutkan pembangunan.
Namun, kata Herbert, permasalahan telat membayarnya pihak kontraktor kepada pekerja sudah diselesaikan. Sehingga, seluruh pekerja telah kembali bekerja sebagaimana biasanya.
Baca juga: Kakak Tikam Adiknya Sendiri di Kota Medan, Pemicunya Uang Rp200 Ribu
"Kalau dari sisi rekanan kita, iya (mereka telat bayar ke pihak pekerja). Tapi sebenarnya itu tidak bisa dijadikan sebuah alasan," ucapnya.
Disinggung siapa rekanan yang dimaksud Herbert mengatakan, pihak yang memenangkan tender proyek Medan Islamic Center.
"Iya Kontraktor PT Waskita Karya," terangnya.
Penulis: Anisa Rahmadani
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Wali Kota Bobby Ngamuk soal Pekerja Proyek Medan Islamic Center hanya Lima Orang, Begini Kata Pemko