Lebih lanjut, saat melahirkan di tengah perjalanan, pihak keluarga menghubungi bidan melalui pesan di Facebook, namun saat dibalas, keluarga sudah sulit dihubungi.
"Namun saat ini belum waktunya untuk masuk RTK dan ibu sudah ada tanda-tanda persalinan. Keluarga menghubungi bidan melalui inbox FB (Facebook-red) bahwa ibu sedang sakit mau bersalin. Bidan membalas pesan tersebut tetapi yg menghubungi tidak aktif," jelas Herlemus.
Dia melanjutkan, bidan Puskesmas Feondari sempat membalas dan meminta agar pasien berjalan pelan-pelan menuju puskesmas, sembari bidan menuju ke Liakutu dari puskesmas.
Bidan belum sampai di rumah pasien, namun pasien sudah berjalan kaki menuju polindes kurang lebih 2 km dari rumah pasien.
"Pasien partus di depan rumah warga, ditolong oleh keluarga," ujar Herlemus.
Beberapa saat kemudian, bidan datang ke lokasi dengan menggunakan ambulans puskesmas untuk menjemput pasien.
Baca juga: Perjuangan Ibu Hamil di Sikka: Melahirkan Siang Bolong di Jalan Rusak, Kehujanan dan Jalan Kaki 2 KM
Diketahui, jarak dari Puskesmas Feondari ke lokasi kurang lebih 10 kilometer, saat itu terjadi hujan lebat sehingga ambulans tidak bisa melewati karena terdapat pohon tumbang di jalan.
Bidan Puskesmas Feondari juga sempat berjalan kaki menuju lokasi kurang lebih 2 kilometer jam perjalanan.
"Saat ini bidan sudah bersama ibu dan bayi di polindes, sudah dilakukan perawatan dan kondisi ibu dan bayi baik."
"Bidan sudah edukasi pasien dan keluarga untuk dibawa ke Puskesmas agar mendapat perawatan lanjutan, pasien dan keluarga setuju," ujar Herlemus.
Sebagian artikel ini telah tayang di POS-KUPANG.COM dengan judul Sebelum Melahirkan di Jalan, Ibu di Liakutu Sikka, Sempat Kehujanan dan Jalan Kaki 2 KM
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, POS-KUPANG.COM/Albert Aquinaldo)