Saat kejadian, ternyata Aiptu FN tengah bersama istri dan dua anaknya.
Dua anak Aiptu FN pun melihat kejadian tersebut hingga kini disebut mengalami trauma.
"Anak klien trauma karena peristiwa itu," tandasnya.
Sementara versi lain menyebut kronologi kejadian bermula saat oknum polisi yang bertugas di Satsabhara Polres Lubuklinggau tak sengaja bertemu dengan korban di lokasi kejadian.
Lantaran mobil yang digunakan Aiptu FN diduga menunggak cicilan, Dedi dan Robert pun langsung menemui oknum polisi itu dengan baik-baik.
"Ketemu tidak sengaja, yang kami temui baik-baik. Tetapi saat itu dia (pelaku) malah marah-marah," kata Bandi, rekan korban, dilansir TribunSumsel.com.
Kemudian terjadilah cekcok mulut antara Aiptu FN dengan debt collecctor tersebut.
Aiptu FN yang terpancing emosi lantas mencabut senjata apinya lalu menembak ke arah Dedi satu kali, namun tidak kena sasaran.
Kemudian terjadi kejar-kejaran dan berujung pada penusukan.
Akibat kejadian itu, Dedi mengalami 4 luka tusukan di bagian tangan dan punggung.
Sementara Robert menderita luka di pelipis mata sebelah kiri.
Baca juga: Viral Polisi Tusuk dan Tembak Debt Collector di Palembang, Cicilan Mobilnya Disebut Nunggak 2 Tahun
Dari keterangan Robert, Aiptu FN sudah menunggak cicilan mobil Avanza sejak 2022.
"Kami sudah baik-baik, namun malah marah-marah. Kami tidak memberikan perlawanan," ungkap Robert.
Atas kasus ini, Aiptu FN telah dilaporkan ke Polda Sumsel oleh istri korban Dedi, Dira Oktasari (43).