Menurut keterangan warga, sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat mengeluh sakit kepala.
"Memang kurang lebih 3-4 hari warga tidak melihat korban keluar rumah," kata Rofiq, melansir Kompas.com.
Warga lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Banyuwangi Kota.
Jasad korban kemudian dievakuasi oleh polisi dan petugas medis dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan sekira pukul 11.00 WIB.
Tak hanya jasad korban, petugas juga mengavakuasi DA ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis karena kondisinya lemas.
Kapolsek Banyuwangi, AKP Kusmin menyebut, korban diperkirakan sudah meninggal lebih dari 4 hari sebelum ditemukan.
"Kulitnya sudah mengelupas," ujarnya.
Dari keterangan saksi, korban memiliki riwayat penyakit maag akut hingga sering sakit migrain.
Sakit tersebut kemungkinan menjadi penyebab korban meninggal dunia.
"Sejumlah warga sempat dikeluhi bahwa korban sering migrain," terang Kusmin.
Selama ini, lanjut Kusmin, korban hanya tinggal berdua bersama DA.
Alamat korban berdasarkan kartu identitas adalah warga setempat.
Namun, alamat yang tertera berada di jalan lain.
Sementara korban juga tak memiliki keluarga dekat yang tinggal di sekitar lokasi.
"Kondisi putra korban juga lemas saat ditemukan. Kemungkinan sudah berhari-hari tidak makan ya," tambahnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kisah Haru Remaja Autis di Banyuwangi Baring di Sebelah Jasad Ibunya Berhari-hari: Menangis
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJatim.com/Aflahul Abidin, Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan)