"Perinciannya yakni 230 sarana ibadah, 3 pasar, 143 sarana pendidikan, 15 sarana kantor, 15 fasilitas kesehatan," pungkasnya.
Kondisi Jalur Pantura
Diketahui, banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pada 17 Februari 2024 lalu ini telah surut.
Namun, surutnya air menimbulkan masalah baru.
Jalur Pantura pun rusak karena direndam air selama berhari-hari.
Banjir yang disebut terparah dari banjir-banjir sebelumnya ini membuat aspal Jalur Pantura terkelupas.
Aspal yang mengelupas tersebut ada di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Demak.
Baca juga: Kepala Badan Pangan Ketar-ketir saat Demak Banjir, Ini Sebabnya
Aspal mengelupas memanjang puluhan meter.
Mengutip Kompas.com, jalanan juga berlubang karena banjir.
Seorang pengendara motor asal Kudus, Nian Hadi (42) menuturkan, sebelumnya jalan tersebut baru saja diperbaiki selepas banjir di Demak pada Februari 2024 lalu.
"Iya mengelupas, padahal baru diaspal," kata Nian.
Selain itu, warga Desa Karanganyar, Agung Purnomo (54) mengeluh karena banjir kali ini menyebabkan kerusakan dan lumpur.
"Parah ini, kemarin lumpurnya tidak seberapa," katanya.
Baruntung, meski harta bendanya hanyut karena banjir pertama, namun keluarganya selamat.
"Alhamdulillah rumah selamat, keluarga selamat," katanya.