Menurutnya, Hayam dan keluarganya dulunya bukanlah orang berduit. Keluarga itu sederhana dengan kendaraan hanya sepeda motor.
"Pas ramai, ibunya dibere (kasih) Fortuner, itu saja. Jadi weh rame (jadi ramai), jadi sorotan tapi da tahu dari itu (obat)," katanya.
Diwartakan sebelumnya, tiga orang yang diringkus polisi menganiaya seorang mahasiswa di Jalan Prabu Tadjimalela, Kelurahan Kotakaler, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang pada Jumat (15/3/2024) sekitar pukul 03.30 WIB.
"Terhadap perkara penganiayaan bersama-sama itu, Satreskrim, Polsek Sumedang Utara, dan Sat Narkoba menangkap tiga tersangka," kata Kapolres Sumedang, AKBP Joko Dwi Harsono di Mapolres Sumedang, Senin (25/3/2024).
Dwi mengatakan, dalam penangkapan itu, polisi juga menyita barang bukti obat-obatan terlarang, peluru, hingga senjata api.
Berikut ini rinciannya, peluru cal 9 mm sebanyak 279 butir, peluru cal 63 mm sebanyak 26 butir, peluru cal 5.56 mm sebanyak 31 butir, peluru cal 8.5 mm sebanyak 21 butir, dan peluru chess sebanyak 417 butir.
Serta, 380 lembar obat jenis Tramadol, 300 Lembar Obat Trihex, 264 plastik destro, 2 handphone, 1 unit Teaser (Setruman) 90 KV, 1 unit Senpi Jenis Glock 26 (Chess), 1 unit senpi Jenis Makarov, dan 3 pucuk airsoft gun.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cerita Warga soal Rumah Bandar Narkoba Kelas Kakap di Sumedang, Belikan Ibunya Fortuner