Menurut Jhon, korban sempat membela diri dengan cara memblok pukulan tersebut.
Namun rekan pelalu langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban.
Korban diseret masuk ke dalam rumah dan dipukul hingga jatuh bahkan rekan-rekan pelaku ikut menginjak-injak korban.
Sementara itu, salah seorang rekan pelaku mengeluarkan senjata berupa pistol, kemudian ditodong ke kepala korban sambil berkata 'beta bunuh ose, beta bunuh ose.'
"Saya tidak tahu pasti jenis pistol itu," cetusnya.
Korban sempat berdiri namun dipukul lagi hingga terjatuh.
Lalu rekan pelaku lainnya kemudian mengeluarkan senjata dan menodongkan pada leher korban sembari mengancam akan membunuh korban.
"Beta tembak se kasi mati, beta tembak se kasi mati," kata Kuasa Hukum menirukan perkataan salah seorang pelaku.
Peristiwa penganiayaan itu disaksikan teman-teman korban, termasuk saudara dam ibunya.
Ibu korban, Anneke Susan Nikijuluw sempat melerai perbuatan para pelaku.
Dia memohon agar dirinya yang ditembak menggantikan anaknya.
"Kejadian itu disaksikan mama, saudara dan teman-teman korban, lalu mereka berusaha melerai para pelaku. Ibu korban memohon kepada para pelaku bahwa jangan tembak anak saya tapi tembak saya saja," tutur Kuasa Hukum.
Selepas kejadian tersebut, ibu korban berteriak minta tolong kepada warga sekitar.
Warga pun berkejar-kejaran dengan para pelaku.