News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

9 Pemuda dan Kepala Desa Diamankan Karena Rusak Jembatan Agar Truk Sound System Takbiran Bisa Lewat

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Sejumlah pemuda warga Desa Babat, Kecamatan Kebunagung, Kabupaten Demak, merusak batas jembatan lantaran truk pembawa sound untuk memeriahkan malam takbiran tak bisa melintas

TRIBUNNEWS.COM, DEMAK -  Polisi menangkap sembilan pemuda dan kepala desa Babad, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (8/4/2024).

Mereka diamankan petugas setelah kedapatan merusak leoning atau pagar pengaman jembatan ruas jalan Megonten-Mijen untuk akses masuk truk battle sound yang akan digunakan untuk takbir keliling atau mursal di malam Lebaran.

"Sekitar 9 orang dan satu orang Kades terkait dengan terjadinya pengrusakan tersebut," ujar Kasatreskrim Polres Demak, AKP Winardi.

Baca juga: Terjadi Kecelakaan di Tol Boyolali, Truk Angkut 35 Ton Gula Terguling hingga Timpa Pagar Pembatas

Dari informasi, perusakan pagar pengaman jembatan sudah melalui izin kepala desa, sehingga untuk saat ini yang bersangkutan juga diamankan.

"Saat ini kades juga kita mintai keterangan, masih kita dalami terkait dengan pemberian izin terhadap perusakan leoning jembatan tersebut," katanya.

Atas kejadian itu, 3 truk dan 1 pikap modifikasi pengangkut sound system diamankan.

Selain itu, polisi juga menyita 2 martelu yang digunakan untuk merusak.

Winardi menyebutkan, saat ini para pelaku masih dalam proses pemeriksaan termasuk kepala desa setempat, terkait perusakan leoning jembatan ruas Jalan Megonten-Mijen.

"Nanti kita akan kenakan Pasal 170 perusakan jalan yang secara bersama-sama. Saat ini masih kita lakukan pendalaman dan kita lakukan pemeriksaan," beber dia.

Soal kondisi pagar pengaman jembatan, saat ini hampir keseluruhan rusak dan 4 pipa besi terlepas.

"Leoning rusak 100 persen karena dirusak semuanya.

Dengan tujuan supaya truk itu bisa lewat," ujarnya.

Kepala desa ambil keputusan sendiri

Sejumlah pemuda warga Desa Babat, Kecamatan Kebunagung, Kabupaten Demak, melakukan perusakan batas jembatan lantaran truk pembawa sound untuk memeriahkan malam takbiran tak bisa melintas (Istimewa)

Meskipun sudah mendapatkan izin dari Kepala Desa Babatan, namun keputusan tersebut diambil bukan dari hasil musyawarah.

"Memang izin kepada Kepala Desa namun keputusan pribadi," ungkap Winardi.

Seorang sopir truk, Eko Yatno, mengaku tidak tau menahu terkait keputusan warga merusak jembatan.

“Kami hanya ditugaskan untuk mengantar sound system. Tadi saya bilang ke warga, ini truk tidak bisa masuk karena sempit, silakan bagaimana,” ujar Eko.

Baca juga: Penampakan Pagar Beton Berduri, Jelang Aksi Demontrasi di Depan Gerbang Gedung DPR Siang Ini

Eko juga mengatakan, sound system yang disewa dengan harga Rp16 juta ini akan digunakan dalam acara takbir mursal desa setempat.

Di sisi lain, Kasat Lantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani, menyampaikan akan melakukan penilangan dan penahanan terhadap tiga truk, hingga satu bulan.

Truk sound pengangkut sound system yang disewa warga Desa Babad, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, diparkiran di halaman Polres Demak, Senin (8/4/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

“Ini overload ya.

Jadi kami lakukan penilangan dan penahanan armada di Polres Demak,” ungkap Lingga. 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul 9 Warga dan Kepala Desa di Demak Ditangkap Polisi karena Rusak Jembatan demi Akses Takbir Keliling

dan

Kades di Demak Ini Izinkan Bongkar Jembatan Demi Truk Sound Sistem Bisa Lewat, Begini Nasibnya Kini

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini