"Kemudian dikenali identitas sekaligus sudah kita hubungi keluarga, ada satu berasal dari Ciamis dan satu berasal dari Bogor," ujar Kapolri.
Diketahui, kecelakaan maut yang melibatkan tiga kendaraan, yakni Gran Max, Terrios dan Bus Primajasa ini terjadi sekitar pukul 07.10 di Ruas Jalan Tol Japek KM 58, Senin (8/4/2024).
Menko PMK Muhadjir Effendy menyebutkan korban tewas terdiri atas tujuh pria dan lima perempuan. "(Korban tewas) tujuh laki-laki, lima perempuan," terang Muhadjir di RSUD Karawang, Senin (8/4).
"Mengenai korban yang luka ringan dua, luka berat juga satu yang bisa disaksikan bahwa itu berasal dari bus, dari kondektur, dan satu penumpang," ungkap Muhadjir.
Tiga Korban Lakalantas di Tol Cikampek Km 58 Warga Bogor, Dua Orang Kakak Adik dan Bibi
Sebanyak 3 korban tewas dalam kecelakaan beruntun Km 58 tol Jakarta-Cikampek teridentifikasi merupakan warga Perumahan PMI Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Dua korban adalah perempuan kakak beradik, Nazwa Ghefira, (11) dan Aisyah Hasna Humairah (18) sedangkan lainnya adalah bibinya, Eva Daniawati.
Kapolsek Sukaraja, Kompol Birman Simanullang saat dihubungi TribunnewsBogor mengatakan dari 3 korban warga Bogor, baru teridentifikasi atas nama Aisyah.
Seperti diketahui, total jumlah korban tewas kecelakaan maut tersebut adalah 12 orang.
Saat ini, korban tewas dalam peristiwa itu sedang diidentifikasi di RSUD Karawang, Jawa Barat.
Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan, terdapat enam mayat yang kondisinya utuh.
"Ada 6 mayat yang utuh, saat ini sedang diidentifikasi," ujarnya dalam jumpa pers di RSUD Karawang, yang ditayangkan Kompas TV.
Sementara korban tewas yang lain kondisinya sudah tak utuh.
Identifikasi melibatkan tim Inafis dan DVI Polri serta tim forensik RSUD Karawang.
Aan tak menyampaikan jumlah total korban tewas kecelakaan maut Tol Cikampek.