Rahim sudah tak ada. Terancam hartaku paling berharga yaitu anak-anakku terancam dirampas semua," imbuh Sharon.
Selain itu, Sharon juga mengaku baru-baru ini dirinya kembali dianiaya sang suami bahkan penyiksaan itu terjadi saat ia naik transportasi umum.
"Telah terjadi pemukulan terhadap saya di jalan kalasan penganjuran depan rumah pager putih tanggal 31 Maret 2024 hari Minggu jam 9 pagi. Kejadiannya di dalam mobil gojek warna hitam. Saya dikeroyok oleh suami dan keluarganya," ungkap Sharon.
"Mohon netizen Banyuwangi untuk membantu saya menemukan video itu karena kemaren kejadian di jalan raya dan banyak warga yang lihat, namun banyak warga Banyuwangi yang takut memberi video itu karena takut dengan ancaman suami saya bila menyebarkan," sambungnya.
Selang sehari usai kasus tersebut viral, pihak Polresta Banyuwangi akhirnya buka suara.
Dalam kolom komentar, Satreskrim Polresta Banyuwangi mengurai perkembangan kasus yang dilaporkan Sharon tersebut.
Buah viral, kasus Sharon masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
"Sampai saat ini perkara yg dilaporkan masih berjalan dan dalam proses. Kasus KDRT yang terjadi saat ini sudah dalam proses penyidikan Unit Renakta Satreskrim Polresta Banyuwangi," tulis Satreskrim Polresta Banyuwangi.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah memeriksa sejumlah saksi hingga mengumpulkan barang bukti.
"Sudah ada yang diperiksa oleh Unit Renakta Satreskrim Polresta Banyuwangi (Saksi Korban, Saksi-saksi lain yang melihat kejadian langsung),
"Sudah ada barang bukti yang diamankan oleh Unit Renakta Satreskrim Polresta Banyuwangi. Sudah ada gelar perkara dalam rangka menaikan status perkara dari penyelidikan menjadi penyidikan," pungkas Satreskrim Polresta Banyuwangi.
Sementara pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan, sosok suami Sharon yang diduga melakukan tindak KDRT belakangan jadi sorotan.
Publik pun mengomentari foto di Instagram Sharon yang sempat menampilkan sosok terduga pelaku KDRT.
Terlihat beberapa bulan lalu Sharon masih kerap memajang fotonya harmonis dengan suami.