TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Video jemaah bubar saat khotib melakukan khotbah Idul Fitri 1445 H di lapangan Tamanan Bantul, Kapanewon Banguntapan, Bantul, Rabu (10/4/2024) kemarin viral di media soaial.
Jemaah meninggalkan lapangan setelah terdengar penggalan isi tentang dugaan kecurangan pemilu dan mengkritik Presiden Joko Widodo.
Ini membuat sebagian jemaah kecewa lalu memilih pergi meninggalkan lapangan saat khotib masih membawakan khotbahnya.
Nah, lantas siapa sosok khatib itu?
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pengkhotbah itu adalah seorang akademisi bernama Untung Cahyono.
Sementara itu di YouTube terlihat Dr Untung Cahyono kerap memberikan tausiah atau ceramah di sejumlah tepat.
Hingga berita diunggah belum ada konfirmasi dari Dr Untung Cahyono.
Baca juga: Contoh Teks Khotbah Jumat Tema Bulan Syaban
Banyak yang mengkaitkan Untung Cahyono ini dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) karena disebut-sebut Untung adalah akademisi di kampus itu.
Kabid Humas dan Protokol UAD, Ariadi Nugraha dalam siaran persnya memberikan klarifikasi.
“Dalam beberapa postingan yang beredar di media sosial, terdapat komentar-komentar yang mencatut nama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai institusi yang terkait dengan Dr. Untung Cahyono, M.Hum,” ujarnya.
Untung Cahyono, sendiri memang pernah menjadi bagian dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai Dosen Tamu atau Dosen Tidak Tetap Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) yang berakhir pada tahun 2022.
“Saat ini yang bersangkutan sudah tidak aktif mengajar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD),” terangnya.
Ariadi menegaskan bahwa terkait isi materi ceramah yang disampaikan tidak ada kaitannya secara langsung dengan UAD sebagai institusi yang pernah menjadi tempat Dr. Untung bekerja.
Singgung Jokowi
Detik-detik saat jemaah salat ied membubarkan diri di sela ceramah Ustaz Untung Cahyono viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @ekosupraptowibowo pada Rabu (10/4/2024) dengan caption yang menggambarkan momen ketika jemaah Salat Idul Fitri meninggalkan tempat ibadah setelah khatib menyentuh isu pemilu.
"Momen jamaah Salat Id Lapangan Tamanan Banguntapan Bantul DIY walkout begitu khotib menyinggung #pemilu dan menyebut nama Pak @jokowi," tulisnya.
Dalam video berdurasi 8 menit 35 detik tersebut tampak khotib tengah berceramah di hadapan para Jemaah Salat Id.
Sang khotib membahas mengenai politik khususnya pada Pemilu Presiden yang diselenggarakan pada 14 Februari 2024 lalu.
Khotib tampak menyentil salah satu paslon yang dianggap melakukan kecurangan dan mengaitkannya dengan salah satu ayat Al Quran.
Khotib juga memberikan penekanan-penekanan dan menyebut sejumlah nama dalam ceramahnya tersebut.
"Kecurangan dalam pemilu yang terburuk dalam sejarah Indonesia," ucap khatib.
"Yang sering disebut terjadi secara terstruktur, masif, dan sistematis,"
"Hal tersebut terkait dengan perilaku Joko Widodo sebagai Presiden RI," imbuhnya.
Khatib lalu meminta masyarakat yang memilih salah satu palson di Pilpres 2024 untuk segera bertaubat.
"Sebab itu mereka yang dahulu merasa sebagai pemilihnya sebaiknya Isthigfar, karena pemilihannya telah mengecewakan banyak pihak," katanya.
Melalui kolom komentar tampak pengunggah menuliskan keterangan:
@ekosupraptowibowo “Catatan: ini benernya saya ga pny niatan ngerekam khutbah. Cmn pas nadanya mulai … melenceng dari pakem khutbah Salat Id, maka saya rekam aja deh. Kayaknya bakal unik … lha bener. Frontal bener. Tapi ya sudahlah. Mungkin memang sudah calculated. Hanya saja reaksi jamaah yg spontan teriak2 dan walkout rasanya ga diduga bapak e.
Anyway, awal dr khutbah ini premisnya bagus. Kurang lebih, “Kita baru menghadapi peristiwa yg memecah umat. Pemilu” .. tak kira khutbahnya akan menyatukan. Lah malah lebih memecah lagi.”
Unggahan tersebut kemudian viral di media sosial dimana isi ceramah khotib di momen Idul Fitri ini menjadi kurang tepat lantaran membahas Pemilu.
Diketahui dalam video tampak sejumlah jamaah tak hanya memilih untuk membubarkan diri, diantara mereka terdengar berteriak meneriaki khotib yang tengah membacakan ceramahnya.
Video yang merekam jemaah walk out meninggalkan lokasi Salat Idul Fitri atau salat Ied viral di media sosial.
Bukan tanpa alasan, pasalnya jemaah merasa kecewa dengan isi khobat khatib yang malah membahas permasalahan politik.
Netizen yang melihat video tersebut merasa kecewa, pasalnya tak seharusnya seorang khatib membahas masalah politik.
"Tau kan yang khotbah pendukung mana?"
"Sekalipun benar, khotibnya KETERLALUAN"
"Duh idul fitri loh ini tad"
"Parah sih di hari raya malah masih menjelekan presiden pantas lah di tinggal rakyat sudah pintar"
"Khotbah bknnya membawa perdamaian malah ujaran kebencian"
Penelusuran Kemenag Bantul
Kepala Kantor Kemenag Bantul, Ahmad Shidqi mengatakan, langsung menelusuri kebenaran video viral tersebut.
Dari hasil penelusuran, khatib merupakan seorang akademisi di salah satu perguruan tinggi.
Dari hasil laporan KUA Banguntapan, panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) di Tamanan meminta khatib dari seorang akademisi, namun materi khotbah bukan permintaan PHBI.
Selanjutnya, sebagian jemaah tersebut pergi meninggalkan lapangan, setelah menyimak materi khutbah yang menyitir salah satu ayat Al Quran dikaitkan dengan kecurangan pemilu.
Ahmad mengungkapkan, jika Kemenag Bantul beberapa hari sebelum lebaran telah membuat dan mengedarkan panduan penyelenggaraan Salat Idulfitri 1445 H sebagai tindak lanjut SE Menag Nomor 1/2024.
Terdapat lima poin dalam surat edaran tersebut. Poin kelima mengatur materi khotbah harus menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta nihil muatan politik praktis.
Hal itu sesuai SE Menag Nomor 9/2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan.
"Memang isi khutbah tersebut tidak mengindahkan imbauan materi khutbah Idul Fitri seperti yang tertuang dalan SE Menag No 1 Tahun 2024," kata Ahmad saat dihubungi wartawan melalui telepon Jumat (12/4/2024).
Kemenag mengimbau supaya masyarakat mencermati panduan pemerintah sehingga kejadian serupa tidak terulang di lain waktu dan tempat.
Panitia Minta Maaf
Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan mengaku pihaknya yang mengundang akademisi bernama Untung Cahyono.
Ketua PHBI Tamanan, Sujendro Nugroho mengatakan, tidak mengira situasinya akan seperti ini karena menganggap semua khotib paham dengan aturan dan batasan materi ceramah saat Idulfitri.
"Sejak tahun 1987 saya menjadi ketua PHBI tidak pernah minta materi, saya anggap sudah tahu semua (aturan-aturan), dulu tidak ada masalah apa-apa, baru kali ini," ujarnya Jumat (12/4/2024).
Terlebih khotib yang bersangkutan juga pernah dimintai oleh panitia PHBI untuk mengisi ceramah salat id dan kala itu materi ceramahnya hanya membahas soal puasa sehingga merasa khotib akan khotbah dengan aturan yang berlaku,
Ia pun tak mengkonfirmasi terkait materi yang akan disampaikan oleh khotib apalagi pihaknya disibukan dengan kegiatan takbiran dan festival lomba menyambut lebaran.
Terkait dengan keadaan di lapangan, Sujendro menyebut kala itu tidak semua jamaah pergi meninggalkan lokasi namun hanya sekitar 25 persen jamaah yang pulang lebih dahulu setelah mendengar ceramah itu.
"Jamaah sekitar 2.000-an, enggak pergi semua, hanya sebagian saja," imbuhnya.
Sujendro menyebut telah menghubungi yang bersangkutan dan memberikan imbauan agar tidak menyampaikan materi bermuatan politik.
"Saya bilang, lain kali tidak usah menyinggung masalah politik, nanti kasihan jamaahnya," terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul VIRAL Video Khotbah Idulfitri 1445 H Bernuansa Politik di Tamanan Bantul, Panitia Minta Maaf