"Jadi pada intinya, masyarakat harus lebih waspada terhadap ancaman nyamuk DBD yang sering menyerang pada siang hari," ucap Nurul.
3 Orang Meninggal di Cirebon
Kasus DBD juga terjadi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Bahkan, di Kecamatan Astanajapura, ada tiga orang yang meninggal dunia karena kasus DBD.
Kepala Puskesmas Sidamulya, Poedjo Wardojo, mengonfirmasi hal ini, pada Rabu (24/4/2024).
"Dari tiga kasus kematian yang terjadi, dua di antaranya adalah anak-anak, sementara satu lainnya adalah seorang dewasa." ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id.
Sementara dia orang lainnya yakni balita berusia 1 tahun dan anak berusia sembilan tahun.
Ia menuturkan, pada empat bulan pertama di tahun 2024 ini, sudah ada 24 kasus DBD yang tercatat.
Poedjo menuturkan, ketiga korban langsung dibawa ke rumah sakit ketika gejala DBD muncul.
"Mungkin saat tiba di rumah sakit, kondisi pasien sudah sangat kritis."
"Ketiganya meninggal di bulan April ini," ucapnya.
Baca juga: Waspada DBD Masih Ada, 14 Pasien Dirawat di RS Mayoritas Pelajar SD dan SMP
Ia juga menyoroti rendahnya kesadaran orang tua dan kurang responsifnya mereka dalam penganan DBD untuk anak-anak.
"Dalam beberapa kasus, orang tua baru membawa anak ke rumah sakit setelah gejala menjadi sangat parah, seperti pingsan atau mimisan," jelas dia.
Ia pun menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengidentifikasi gejala DBD yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
"Perlu upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran akan gejala DBD dan penanganan yang tepat," katanya.