Baca tanpa iklan
Adapula yang langsung mengurungkan niatnya untuk menginap di sana dan kembali pulang.
Namun, beberapa di antaranya memilih mengevakuasi diri ke Kantor Kecamatan Pameungpeuk dan Alun-alun Pameungpeuk.
Hal ini disampaikan Ipi Muflihin dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana Garut Selatan.
"Wisatawan ditampung sementara di Kantor Kecamatan Pameungpeuk untuk menginap sementara karena ada kepanikan," ucapnya, Minggu.
Ia berujar, sejak Sabtu malam, pihak Forkopimcam Pameungpeuk sibuk menenangkan warga yang panik akibat gempa.
Sejumlah relawan dan petugas juga melakukan pengecekan ke berbagai tempat.
"Kami juga melakukan pengecekan ke tempat-tempat yang videonya beredar, untuk memastikan itu bukan hoaks," ungkapnya.
Menurutnya, sampai Minggu dini hari tadi, wisatawan terlihat menjauhi area pantai.
Puluhan orang juga terpantau beristirahat di kawasan alun-alun dan Kantor Kecamatan Pameungpeuk.
"Yang di kecamatan kisaran 40 orang tersebar istirahat di masjid dan berdiam di mobil masing masing," ungkapnya.
Mina (34), seorang wisatawan asal Garut Kota bercerita, ia bersama keluarganya memilih langsung kembali pulang sesaat setelah gempa terjadi.
"Ya, kami takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jadi pilihannya ya langsung pulang ke malam itu juga," ucapnya.
Gempa yang terjadi getarannya sangat kencang sehingga dirinya dan para wisatawan lain berhamburan ke luar penginapan.
"Malam itu juga langsung pulang, saya lihat wisatawan lain juga sama, tidak jadi menginap," ungkapnya.