TRIBUNNEWS.COM - Seorang taruna tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta, bernama Putu Satria Ananta Rustika (19) tewas dianiaya seniornya sendiri.
Pelaku, Tegar Rafi Sanjaya (21) menganiaya korban hingga tewas pada Jumat (4/5/2024) pagi.
Padahal, ibu Tegar, Sri sempat memberikan sebuah petuah sebelum penganiayaan terjadi.
Triyono selaku paman dari tersangka menuturkan, keponakannya sempat pulang ke rumahnya di Kota Bekasi, Jawa Barat untuk menemui ibunya.
Tegar menemui ibunya beberapa hari sebelum ia menganiaya juniornya hingga tewas.
Saat pulang itu lah, ibu korban memberikan petuah nasihat kepada tegar.
Triyono menyebutkan bahwa ibu Tegar mewanti-wanti kepada anaknya untuk tak menjadi taruna yang nakal dan harus akur sama teman-temannya.
"Kemarin Yon baru saya bilangin, Tegar jangan nakal di sekolah," kata Triyono.
Namun, nampaknya petuah ibunya tersebut tak didengarkan.
Kini, Tegar harus mendekam di tahanan karena telah melakukan penganiayaan, beberapa hari setelah diberikan nasihat oleh ibunya.
Padahal, lanjut Triyono, ibu korban rela banting tulang cari nafkah dari matahari terbit hingga terbenam untuk menyekolahkan Tegar di STIP Jakarta.
"Ya Allah Tegar tega sekali sama Mama. Mama cari uang buat kamu bangun pagi, pulang malam. Kamu tega begitu sama Mama." kata Triyono menirukan perkataan Sri.
Ibu dari Tegar pun syok saat mendapat kabar soal kasus yang menimpa putranya tersebut.
"Saat kejadian saya langsung hubungi ibunya. Lalu, mengunjungi rumahnya. Kondisi ibunya seperti habis pingsan, syok sepertinya," kata Triyono.