News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Motif Gilang Tikam Kakak Tiri hingga Tewas di Medan, Pelaku Kabur ke Bukittinggi hingga Bogor

Editor: Abdul Muhaimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penikaman. Polsek Medan Helvetia mengamankan Gilang Prasetya (21) seorang adik yang menikam Abang tirinya bernama Panji Satria (33) hingga tewas pada 22 April lalu.

TRIBUNNEWS.COM - Polsek Medan Helvetia mengamankan pelaku penikaman bernama Gilang Prasetya (21) yang sempat menjadi buron selama 12 hari.

Pelaku menikam kakak tirinya, Panji Satria (33) di Medan, Sumatra Utara pada 22 April 2024 lalu.

Pada 4 Mei 2024 pelaku menyerahkan diri ke kantor Polresta Bogor.

Selama 12 hari menjadi buron, pelaku berpindah-pindah tempat dari Sumatra hingga Jawa.

Saat diwawancarai, Gilang menyebut tak sengaja membunuh korban. Katanya, gunting yang dipegangnya tak sengaja tertusuk ke leher korban hingga akhirnya tewas.

"Gak ada niat. Cuma secara tidak sengaja tertusuk lehernya,"kat Gilang, saat diwawancarai di Polsek Medan Helvetia, Senin (6/5/2024).

Pengakuan Gilang, penikaman bermula pada 22 April lalu sekira pukul 18:30 WIB ketika ia sedang mengatur lalu lintas secara liar atau dikenal 'pak Ogah' di Jalan Asrama, Medan Helvetia sekitar RS Hermina, Medan.

Kemudian korban datang ikut-ikut mengatur lalu lintas juga.

Padahal, kata Gilang, korban sudah mengatur lalu lintas sejak siang hingga malam lepas magrib.

Menurutnya, seharusnya pada malam hari giliran tersangka. Namun korban malah kembali ikut.

Di sinilah ia dan Abang tirinya cekcok hingga berujung saling tikam.

Baca juga: Pria di Medan Tikam Kakak Tiri hingga Tewas, Buron Selama 12 Hari dan Serahkan Diri ke Kantor Polisi

Korban sempat berlari ke warung dekat lokasi mengambil pisau, lalu mencoba menikamkan nya ke tersangka.

Tapi tersangka sempat mengelak dan pisau yang dipegang korban terjatuh.

Lalu Gilang juga berlari ke warung yang tak jauh dari lokasi mengambil gunting tajam.

Setelah gunting ditangan, ia pun langsung menusukkan ke leher korban hingga akhirnya rubuh bersimbah darah.

"Awak baru ngatur. Dia sudah dari siang, sore sampai malam. Giliran aku ngatur, datang lagi sama kawannya,"kata Gilang, Senin (6/5/2024).

Menjadi pak ogah atau pengatur lalu lintas liar dilakoni tersangka sejak ada perbaikan jalan di daerah tersebut.

Sehari ia bisa meraup keuntungan sebesar Rp 300 Ribu.

Baca juga: Penyebab Personel Polrestabes Medan Diserang Warga, Tangkap Bandar Narkoba di Dekat Asrama TNI AD

Uang itu dia gunakan diantaranya untuk membeli makanan kucing hingga untuk kebutuhan sehari-harinya.

"Jadi penghasilan disitu sehari Rp 300 ribu. Untuk beli makanan kucing mamak saya. Bapak tiri saya beli kucing dikasih ke mamak saya."

Kabur ke Bogor, Gilang Prasetya Sempat Jadi Pengamen di Bukit Tinggi

Polsek Medan Helvetia mengamankan Gilang Prasetya (21) tersangka pembunuhan terhadap abang tirinya Panji Satria (33) hingga tewas yang terjadi 22 April lalu.

Ia diamankan setelah menyerahkan diri ke Polresta Bogor pada 4 Mei kemarin, lalu dijemput personel Polsek Helvetia.

Saat diwawancarai, setelah menikam Panji, tersangka kabur selama 12 hari ke beberapa daerah hingga berakhir di Bogor.

Pertama, ia naik angkutan kota (angkot) ke Medan Amplas, lalu ke Kota Pinang, Pekanbaru, Solok, Sumatera Barat, Bukit Tinggi, lalu ke Bogor.

Baca juga: Kronologis Anggota Polisi di Medan Diserang Saat Menangkap Pengedar Narkoba di Asrama TNI AD

Sebelum ke Bogor, ia singgah ke rumah orangtua angkatnya di sekitar Bukit Tinggi.

Selama sepekan di Bukit Tinggi inilah ia mengamen di Kota untuk mencari uang agar bisa bertahan hidup dan kabur ke Bogor.

"Saya melarikan diri ke Amplas naik angkot, Kota Pinang, Pekanbaru, Solok, Bukit Tinggi tempat mamak angkat. Ngamen di Bukit Tinggi selama seminggu,"ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Polsek Medan Helvetia mengamankan Gilang Prasetya (21) seorang adik yang menikam abang tirinya bernama Panji Satria (33) hingga tewas pada 22 April lalu.

Gilang menikam abangnya dengan gunting tepat ke leher hingga tewas.

Setelah membunuh, pemuda ini melarikan diri ke beberapa daerah.

Namun, pelarian Gilang berakhir setelah menyerahkan diri ke Polresta Bogor, pada 4 Mei lalu, kemudian dibawa ke Polsek Medan Helvetia.

Baca juga: Kesaksian Warga saat Personel Polrestabes Medan Diserang di Asrama TNI, Mobil Dinas Dirusak

Kapolsek Medan Helvetia Kompol Alexander Piliang mengatakan, Gilang menikam abangnya lantaran permasalahan lapak pak ogah atau dikenal pengatur lalu lintas di depan RS Hermina Medan. Keduanya sesama pak ogah.

"Jadi, ketika si Abang melakukan pengaturan, si adek mau gantikan, terjadi cekcok, mereka bertengkar kemudian terjadi perkelahian,"kaya Kompol Alexander Piliang, Senin (6/5/2024).

Setelah menikam Abang tirinya, pelaku melarikan diri ke beberapa daerah diantaranya Tapsel, Riau, Pekanbaru. Selanjutnya ke Bukit Tinggi Sumatera Barat, lanjut ke Solok kemudian ke sampai ke Bogor.

Di Bogor inilah ia kemudian menyerahkan diri dan meminta Polisi menghubungi keluarganya di Medan.

Setelah menyerahkan diri, Polsek Medan Helvetia menjemput tersangka lalu ditahan di Polsek.

Akibat perbuatannya tersangka terancam kurungan penjara 15 tahun penjara

"Untuk tersangka kita kenakan pasal 338 KUHP subsider 351 ayat 3. Ancaman hukuman 338 15 tahun dan 351 itu 7 tahun."

Artikel ini telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Tusuk Leher Abang Tiri Pakai Gunting, Gilang Prasetya Sebut Tak Sengaja Menusuk Korban

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini